PBNU teken MoU dengan Power Pro ubah sampah jadi nilai ekonomi

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Power Pro Pre. Ltd. yang akan mengubah sampah rumah tangga menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.

Penandatanganan MoU dilakukan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersama CEO Power Pro Pte. Ltd. Leiven Tsai di Gedung PBNU, Jakarta, Senin.

"Perusahaan internasional yang unik karena mereka ini perusahaan yang berbisnis dalam bidang sampah. Mereka punya ilmu mengubah sampah menjadi emas. Sampah diperlakukan selayaknya sumber daya alam," ujar Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan sampah rumah tangga kerap berakhir menjadi permasalahan besar setelah terakumulasi di tempat pembuangan akhir (TPA).

Ia memandang sampah rumah tangga sudah sepatutnya diolah sejak di hulu atau rumah agar tidak menjadi bencana di kemudian hari. Kehadiran perusahaan Power Pro menjadi satu langkah maju agar sampah rumah tangga tidak hanya dapat diolah tetapi memiliki nilai ekonomi.

PBNU, kata dia, menyambut baik kerja sama dengan perusahaan tersebut. Mereka memiliki ilmu dan teknologi yang sudah mereka terapkan diberbagai belahan dunia dalam pengolahan sampah rumah tangga.

"Apa yang dirancang sebagai proyek kerja sama antara PBNU dan Power Pro adalah satu desain bisnis sampah yang melibatkan masyarakat dalam hal ini keluarga-keluarga," kata Gus Yahya.

PBNU, kata Gus Yahya, memiliki sumber daya manusia yang besar. Program pengolahan sampah bernilai ekonomi ini bisa dipadukan dengan program-program yang telah berjalan di PBNU, seperti Gerakan Keluarga Maslahat.

PBNU ingin agar masyarakat tidak hanya mengolah sampah jadi sesuatu yang bernilai, tetapi sekaligus membina pola hidup masyarakat yang lebih sehat, lebih ramah lingkungan, dengan mentransformasikan sikap dan cara hidup mereka terkait sampah rumah tangga.

"Sebetulnya, apabila sampah dikumpulkan sehari-hari bisa menjadi bahan baku produk-produk yang bernilai secara bisnis. Akan diproyeksikan untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga, dan mentransformasikan cara hidup masyarakat yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan sehat," kata dia.

Dalam implementasi program tersebut, PBNU memilih wilayah yang akan menjadi proyek percontohan. Setelah berhasil akan diterapkan ke berbagai wilayah lainnya, termasuk di pondok pesantren dan wilayah pertanian.

"Untuk di pemukiman, ini program yang sangat cocok untuk dikembangkan. Sekali lagi, dampaknya bukan cuman keuntungan ekonomi, tapi soal cara hidup yang lebih bersih lebih sehat jadi pola baru masyarakat," kata dia.

Sementara itu, CEO Power Pro Pte. Ltd. Leiven Tsai mengatakan program bersama Power Pro dan PBNU membantu mempromosikan kewirausahaan sosial. Selain membantu masyarakat mengolah sampah, juga mendorong bisnis yang inovatif dan sesuai kebutuhan.

Adapun produk-produk yang telah dikembangkan seperti pupuk, bahan-bahan furnitur, hingga green energi.

"Beberapa target dari Power Pro, terkait agrikultur. Kemudian mereka akan membangun sosial interpreneurship, pengolahan sampah, dan memberikan inisiatif bahwa program ini akan sangat berkelanjutan di bidang agrikultur," kata dia.

Baca juga: NU buat PT BUMN untuk kelola tambang hingga 26.000 Ha di Kaltim

Baca juga: Pemkot Jakbar minta warga pilah sampah mulai dari tingkat rumah tangga

Baca juga: Kemampuan rumah tangga kelola pangan cegah peningkatan sampah makanan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |