Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan pihaknya melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memasok bahan makanan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Ada dua area kerja yang bisa kami tangani. Pertama, tentu pengadaan makan gratis itu sendiri, artinya memasaknya, membaginya kepada siswa dan santri. Kedua, suplai bahan-bahannya yang akan melibatkan UMKM-UMKM di lingkungan NU," ujar Gus Yahya sapaannya, di Jakarta, Senin.
Gus Yahya mengatakan Program MBG tidak hanya menyediakan tambahan gizi bagi siswa-siswa sekolah, tetapi harus menjadi ekosistem agar masyarakat sekitar menerima dampak ekonomi dari program tersebut.
Baca juga: PCO paparkan evaluasi Program MBG terkait menu dan pemberdayaan UMKM
Menurut dia, Program MBG telah berjalan di pesantren-pesantren yang berada di naungan PBNU. Pihaknya juga intens berkomunikasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam implementasinya.
"Kami sudah jalan di pesantren sebagai objek. Sudah mulai bekerja dan kami juga sudah berkomunikasi dengan para staf di BGN," kata dia.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati menyebutkan pemerintah telah mengevaluasi Program MBG setelah sepekan berjalan dan didapati ada tiga hal yang perlu diperhatikan mencakup menu makanan hingga pemberdayaan UMKM.
Baca juga: Menghela rantai pasok pangan dengan Program Makan Bergizi Gratis
Menurut Adita, terkait menu MBG dalam evaluasi sudah dipastikan nantinya akan memiliki variasi paduan antara karbohidrat, protein, lemak, hingga serat, yang sejalan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) disesuaikan dengan kelompok penerima manfaat.
BGN sudah menetapkan angka kecukupan gizinya akan sejumlah berapa, komposisi menu seperti apa, itu sudah ada referensi. "Jadi ini yang kami sampaikan bahwa soal menu memang akan bervariasi ya, dan ini akan tergantung juga dari kondisi daerah masing-masing," kata Adita
Menu yang sesuai dengan AKG, menurut Adita, sejalan juga dengan landasan program ini diadakan yaitu untuk memerangi masalah kesehatan pada anak yaitu stunting serta masalah malnutrisi.
Baca juga: Hari pertama Makan Bergizi Gratis, Komisi VII dorong pelibatan UMKM
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025