Tabanan, Bali (ANTARA) - Parade puluhan ogoh-ogoh yang ada di 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu membawa pesan pelestarian lingkungan hidup bagi masyarakat di daerah itu.
Parade ogoh-ogoh Singgasana II (dua) yang dibuka langsung oleh Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya itu mengusung tema pelestarian lingkungan hidup dimana bahan-bahan yang digunakan menggunakan bahan ramah lingkungan.
Dari 10 ogoh-ogoh yang ditampilkan, salah satu ogoh-ogoh Amuk Sang Wananing Bhuta Raja menjadi perhatian warga Tabanan yang menyaksikan langsung acara parade ini. Dimana gambaran dari ogoh-ogoh tersebut memberikan pesan agar manusia mencintai lingkungan.
Arsitek Ogoh-Ogoh Amuk Sang Wananing Bhuta Raja I Gede Widiantara mengatakan menyambut hari raya nyepi tahun ini Sekaa Truna Tunas (STT) Mekar Banjar Meliling Kangin, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan mengangkat tema spesial untuk membuat Ogoh-Ogoh dengan sebutan Amuk Sang Wananing Bhuta Raja.
"Amuk Sang Wananing Bhuta Raja, bisa diartikan amarah dari penguasa hutan karena kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia," katanya.
Ia menjelaskan apa yang dibuat dan ditampilkan ini bisa menjadi perenungan atau refleksi kerusakan hutan atau lingkungan karena ulah manusia.
"Pesan yang kami tampilkan lewat parade ini agar manusia mulai menjaga hutan dan alam dengan baik, agar terhindar dari mara bahaya terlebih pada cuaca ekstrem yang masih terjadi, " imbuhnya.
Baca juga: Wisatawan dan warga antusias saksikan parade Ogoh-ogoh di Badung-Bali
Ogoh-ogoh ini digarap selama tiga bulan. Widanantara menyebutkan tidak ada kesulitan dana dalam proses pembuatan raksasa bermuka gajah ini.
"Tidak ada kendala dan bisa dikatakan prosesnya berjalan lancar,” ujarnya.
Bendesa Adat Meliling I Nyoman Sukarya bangga karena kesekian kalinya Ogoh-Ogoh dari wilayahnya mengikuti lomba.
Ia berharap agar pemerintah bisa tetap memfasilitasi anak muda untuk berkarya.
"Apalagi Ogoh-Ogoh ini merupakan salah satu ajang untuk menuangkan kreatifitas anak muda. Saya berharap kegiatan seperti Festival Singasana tetap selalu ada,” katanya.
Sementara, saat membuka parade ogoh-ogoh Singgasana II di areal kawasan Taman Bung Karno,Tabanan, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan parade ogoh-ogoh ini dimaknai untuk membangkitkan ajang kreativitas seka teruna (kelompok pemuda) yang ada di Kabupaten Tabanan.
"Parade dan festival ogoh-ogoh ini melibatkan 10 kecamatan yang ada di Tabanan. Di sini pemerintah hadir untuk mensupport untuk melestarikan kebudayaan dan adat Bali, " kata Gede Sanjaya.
Menurut Bupati Tabanan Gede Sanjaya, sebelumnya festival yang pertama berjalan sangat baik. Pemerintah, untuk festival yang kedua sampai sekarang persiapan hingga parade sangat luar biasa bagusnya terlebih antusias masyarakat Tabanan yang memadati areal pertunjukan ini.
"Untuk memperkuat dan melestarikan budaya Bali, tahun depan festival yang seperti ini akan diadakan kembali dengan lebih meriah dan lebih megah," kata Sanjaya.
Sanjaya berjanji sejak dilantik pada 20 Februari 2025, sebagai Bupati Tabanan ia dan Wakil Bupati Tabanan di lima tahun ke depan akan melanjutkan program pembangunan jilid dua menuju Tabanan era baru dan madani.
Baca juga: Bupati Tabanan imbau masyarakat jaga keharmonisan perayaan Nyepi
Baca juga: Pertahankan keunikan, Koster ajak anak muda lestarikan budaya Bali
Pewarta: Pande Yudha/Rolandus Nampu
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025