Jakarta (ANTARA) - Chief Executive Officer Osnova Cyber Innovation (Osnova) Sofian Lusa menilai otomatisasi menjadi elemen penting dalam sistem pelindungan data pribadi di tengah meningkatnya ancaman siber.
“Pelindungan data tidak lagi bisa dilakukan secara manual. Dibutuhkan otomatisasi untuk mendeteksi potensi kebocoran data pribadi, melakukan audit, dan menjaga kepatuhan secara berkelanjutan,” ujar Sofian dalam rilis pers, Rabu.
Hal itu dikatakannya dalam seminar bertajuk “Accelerating PDP Law Enforcement through Public–Private Collaboration to Drive Digital Innovation” di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (11/11).
Baca juga: Indonesia dan Inggris jalin kerja sama untuk perkuat keamanan siber
Dalam pernyataannya, Sofian mengatakan keamanan data pribadi saat ini semakin penting dan harus menjadi perhatian utama bagi seluruh pelaku industri.
Menurutnya, penerapan manajemen keamanan siber yang efektif menjadi hal wajib bagi setiap perusahaan, tidak hanya sebagai langkah perlindungan, tetapi juga untuk mitigasi terhadap potensi serangan siber di masa depan.
Dia mengatakan perusahaan perlu memastikan sistem mereka dilengkapi dengan perlindungan yang memadai, atau setidaknya menjalin kemitraan dengan penyedia layanan keamanan digital yang kompeten.
Baca juga: Momentum kolaborasi, Sawah Cyber dukung National Cybersecurity Connect
"Ini merupakan bagian penting dalam memastikan kelangsungan bisnis dan melindungi aset data perusahaan dalam jangka panjang," kata dia.
Selain itu, Sofian menambahkan diperlukan peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM) secara berkelanjutan seiring dengan perkembangan pesat dalam bidang keamanan siber.
Keahlian ini dinilainya sangat penting agar perusahaan dapat mengelola dan merespons ancaman dengan lebih efektif.
Baca juga: Kemenekraf gaet asosiasi untuk kembangkan startup keamanan siber lokal
Dia menambahkan, investasi dalam keamanan siber, termasuk Perlindungan Data Pribadi (PDP), seharusnya tidak dipandang sebagai pusat pengeluaran, melainkan sebagai investasi jangka panjang.
"Sebab, investasi ini tidak hanya melindungi perusahaan dari potensi kerugian akibat serangan siber, tetapi juga memperkuat reputasi perusahaan, meningkatkan kepercayaan pelanggan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, yang pada akhirnya akan mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis," kata dia.
Dalam seminar tersebut turut hadir Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Alexander Sabar, dan Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kemkomdigi Sonny Hendra Sudaryana.
Baca juga: Kepala BSSN jelaskan makna ancaman siber di RUU KKS
Baca juga: Kepala BSSN: Teknologi dalam ekonomi digital harus diiringi keamanan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































