OJK tekankan pentingnya kecepatan laporan atasi penipuan digital

7 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rudy Agus Purnomo Raharjo menekankan pentingnya kecepatan pelaporan masyarakat dalam menanggulangi maraknya kasus penipuan digital atau scam di Indonesia.

“Semakin cepat laporan masuk, semakin besar peluang dana bisa diselamatkan,” kata Rudy dalam diskusi di Jakarta, Jumat.

Rudy menyampaikan, OJK telah membentuk Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) sebagai lembaga yang berfungsi mempercepat koordinasi antar-otoritas dan lembaga keuangan untuk memblokir rekening penipu serta mengembalikan dana korban.

Baca juga: Nezar dorong pemanfaatan teknologi untuk bangun pertahanan digital

Ia menyebut OJK telah meminta sektor perbankan merespons laporan penipuan dalam waktu 5 hingga 10 menit untuk melakukan pemblokiran rekening terkait.

Tidak hanya itu, masyarakat yang mengalami masalah pada produk jasa keuangan dapat melapor lewat kontak 157 atau Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).

Ia kembali menegaskan bahwa kecepatan pelaporan masyarakat sangat menentukan keberhasilan penanganan kasus.

Baca juga: Indosat luncurkan fitur anti-penipuan digital berbasis teknologi AI

“Dari sekitar Rp7 triliun nilai transaksi mencurigakan, sekitar Rp300 miliar berhasil diblokir dan sebagian sudah dikembalikan ke konsumen,” ungkap Rudy.

Lebih lanjut Rudy juga mendorong adanya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam menangani maraknya kasus penipuan digital di Indonesia.

Menurut dia, upaya pemberantasan kejahatan siber tidak bisa dilakukan secara terpisah oleh satu lembaga saja, melainkan harus melibatkan berbagai pihak, mulai dari regulator, aparat penegak hukum, pelaku industri, hingga penyedia platform digital.

Baca juga: OJK tegaskan aktivitas keuangan ilegal diancam penjara 10 tahun

Ia mengungkapkan, pola penipuan di Indonesia kini sudah berbentuk sindikat, bukan lagi dilakukan oleh perorangan.

Modus yang digunakan juga semakin kompleks, melibatkan banyak rekening dan tahapan transaksi untuk menyamarkan aliran dana.

Oleh karena itu, sinergi antar-instansi menjadi kunci untuk memutus rantai kejahatan yang terorganisasi tersebut.

Baca juga: Pemerintah perkuat aksi nasional lawan scam

Rudy menambahkan, edukasi dan literasi digital juga perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan.

Ia berharap, dengan kerja sama yang kuat dan kesadaran publik yang meningkat, upaya pencegahan penipuan digital dapat berjalan lebih efektif serta melindungi konsumen dari kerugian yang lebih besar.

“Penipuan bukan hanya soal kurangnya pendidikan, tapi juga karena bujuk rayu dan tipu muslihat. Karena itu, kolaborasi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci,” demikian ditandaskan Rudy Agus Purnomo Raharjo.

Baca juga: GASA dorong kolaborasi untuk lawan scam di Indonesia

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |