Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal melepas ekspor berbagai komoditas nontambang dari para pengusaha dan petani lokal ke berbagai negara di Amerika, Eropa, dan Asia.
"Ini adalah langkah yang baik dan saya mengungkapkan bahwa teman-teman di provinsi maupun di kabupaten dan kota sama-sama untuk bisa meningkatkan lebih banyak lagi produk lokal yang bisa kita masukkan (ekspor) ke dunia internasional," kata Iqbal dalam pernyataan di Mataram, Rabu.
Berbagai produk nontambang yang dikirim ke luar negeri tersebut, di antaranya empat ton vanili ke Amerika Serikat, lima ton kemiri ke Jepang, satu kontainer hiasan rumah ke Jerman, dan satu kontainer perabotan ke Spanyol.
Iqbal mendorong adanya hilirisasi terhadap produk ekspor yang ada di Nusa Tenggara Barat, terkhusus produk vanili kering.
Baca juga: BKHIT Maluku fasilitasi ekspor 607 ikan kerapu hidup ke Hongkong
Importir vanili yang berasal dari Amerika Serikat diminta untuk berinvestasi di Nusa Tenggara Barat dan mendirikan industri pengolahan vanili.
Menurutnya, keberadaan industri pengolahan membuat Nusa Tenggara Barat tak lagi hanya mengekspor vanili kering, tetapi bisa langsung mengekspor berbagai olahan vanili di pasar internasional.
"Pemerintah NTB bersama Bank Indonesia dan pemangku kepentingan lain siap melakukan hal terbaik. Kami bantu investor bisa nyaman investasi di sini," kata Iqbal.
Lebih lanjut dia menyampaikan bila hilirisasi produk ekspor terus dilakukan bisa memberikan dampak ekonomi yang besar untuk menjadikan Nusa Tenggara Barat semakin makmur dan mendunia.
Baca juga: Jalur pendakian Rinjani ditutup mulai 1 Agustus 2025
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024, angka pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat secara kuartal ke kuartal mencapai 5,30 persen. Jika tanpa menghitung kontribusi tambang, maka laju pertumbuhan ekonomi saat itu hanya sebesar 3,87 persen.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.