Jakarta (ANTARA) - Netflix berkomitmen untuk tetap mengutamakan penayangan di platform "streaming" terlebih dahulu dan penayangan terbatas di bioskop hanya sebagai pelengkap serta bukan sumber pendapatan utama.
Model itu memungkinkan Netflix untuk menjaga eksklusivitas konten orisinal mereka dan menarik pelanggan baru melalui tayangan yang tidak tersedia di tempat lain.
“Strategi kami adalah memberikan film tayangan perdana eksklusif kepada anggota kami di Netflix," kata co-CEO Netflix, Ted Sarandos dilansir dari GamesRadar, Senin.
Ted mengatakan film orisinal Netflix seperti "K-pop Demon Hunters" masih sukses ketika ditayangkan secara terbatas di bioskop secara global, meskipun sebelumnya sudah dirilis secara eksklusif di platform "streaming" mereka.
Keberhasilan film itu menunjukkan bahwa film yang awalnya tayang di streaming juga memiliki potensi meraih sukses komersial di layar lebar.
Kesuksesan itu dinilai bukan karena penayangan bioskop yang luas, melainkan karena kekuatan "streaming eksklusif" yang menciptakan antusiasme dan dukungan dari komunitas penggemar yang disebut dengan "superfans".
Baca juga: Sutradara: Kpop Demon Hunters sulit diadaptasi ke format "live-action"
Film "KPop Demon Hunters," yang dirilis pada 23 Agustus 2025, berhasil mencatat lebih dari 400 juta penonton di Netflix dan meraih pendapatan 18 juta dolar AS dari penayangan terbatas di bioskop secara global.
Netflix berharap strategi itu dapat terus memperkuat posisi mereka sebagai salah satu layanan streaming global terbesar di dunia.
Dengan mengandalkan kekuatan komunitas penggemar dan rekomendasi dari mulut ke mulut, Netflix berupaya menciptakan pengalaman menonton yang unik dan eksklusif bagi pelanggannya.
Strategi ini juga dianggap efektif dalam menghadapi persaingan ketat di industri hiburan digital yang terus berkembang.
Baca juga: Ahli ingatkan masyarakat agar tak tiru Kpop Demon Hunters seruput mi
Baca juga: Soundtrack 'Kpop Demon Hunters' rajai tangga lagu British Top 100
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































