Museum Kebaharian ajukan permintaan koleksi Museum Maritim Rotterdam

1 month ago 18
Kami sedang memproses permohonan kepada Museum Maritim Rotterdam untuk bisa dapatkan (koleksi) digitalnya, digital dari 300 item koleksi miniatur perahu tradisional

Jakarta (ANTARA) - Kepala Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta Mis'ari mengungkapkan pihaknya saat ini tengah mengajukan permintaan terhadap 300 miniatur perahu tradisional Indonesia koleksi Museum Maritim Rotterdam Belanda dalam bentuk digital untuk dipamerkan di Museum Kebaharian Jakarta.

"Kami sedang memproses permohonan kepada Museum Maritim Rotterdam untuk bisa dapatkan (koleksi) digitalnya, digital dari 300 item koleksi miniatur perahu tradisional. Kami mohon untuk bisa mendapatkannya dan akan kami tayangkan di sini," kata Mis'ari di Jakarta pada Rabu.

Dia menjelaskan saat ini Museum Kebaharian Jakarta memiliki koleksi replika 70 miniatur perahu tradisional Indonesia. Namun ia memperkirakan terdapat sekitar 350 benda budaya yang berkaitan dengan tradisi maritim Indonesia.

Oleh karena itu pihak museum tengah gencar memperkaya koleksinya melalui kerja sama dengan museum lain, termasuk dengan Museum Maritim Rotterdam, melalui skema kerja sama sister city atau kota kembar antara Jakarta dengan Rotterdam.

Baca juga: Museum Kebaharian luncurkan buku tentang Kepulauan Seribu

"Kami sudah ada komitmen bermitra ada MoA-nya (perjanjian kerja sama) antara kota Jakarta dengan kota Rotterdam. Kami memanfaatkan perjanjian sister city Jakarta dengan Rotterdam ini dengan bermitra juga dengan Museum Maritim Rotterdam," ujar Mis'ari.

Selain permintaan koleksi digital, lanjutnya, Museum Kebaharian Jakarta juga tengah mengajukan perizinan untuk membuat replika dari koleksi miniatur perahu tradisional Indonesia milik Museum Maritim Rotterdam.

"Kami juga sedang memohon untuk bisa memproses perizinannya, manakala kami ada funding (pendanaan) dari APBD atau pihak lain, seperti swasta, yang akan mendedikasikannya untuk makin memperkaya koleksi di ruangan ini dengan membuat replikanya dari 300 jenis tadi," ucapnya.

“Repatriasi, yang sendirinya memang penting, mendatangkan potensi kerja sama di bidang lain, seperti pertukaran budaya antara para peneliti dan terlaksananya pameran atas hal-hal yang ditemukan dalam riset (terkait repatriasi),” ucap Gerritsen.

Kerja sama tersebut muncul berkat interaksi yang panjang antara peneliti dari kedua negara untuk mempelajari dan memutuskan artefak-artefak bangsa Indonesia di Belanda yang harus dikembalikan, kata dia.

"Berkat kerja sama dalam repatriasi pula kapasitas para peneliti dan ahli permuseuman kedua negara akan berkembang. Terlebih, Indonesia dan Belanda sama-sama berkomitmen untuk memastikan supaya museum di Belanda belajar dari museum di Indonesia, maupun sebaliknya,” kata Dubes Belanda.

Baca juga: Pengelola luncurkan buku sejarah bangunan Museum Bahari

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |