Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Palestina di Gaza ke Indonesia sebagai bagian persiapan Palestina merdeka.
"Itu dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan Palestina yang merdeka," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Muzani mengatakan rencana evakuasi warga Palestina di Gaza ke Indonesia dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga-tenaga andal bagi Palestina yang merdeka dengan menyasar kelompok tenaga medis hingga pendidik.
"Yang dilakukan oleh Presiden Prabowo yang merencanakan untuk melakukan evakuasi warga Gaza ke Indonesia itu adalah tenaga-tenaga medis, tenaga-tenaga pendidik," ujarnya.
Menurut Muzani, negara-negara di sekitar Palestina saat ini sedang mempersiapkan atau merekonstruksi situasi usai konflik Palestina dengan Israel berakhir bagi pembangunan Palestina sebagai sebuah negara.
"Ketika Palestina merdeka, pascaperang selesai, maka yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun fisik karena itu negara-negara sekitar Palestina sudah mulai menghitung biaya yang diperlukan untuk melakukan pembangunan rekonstruksi bagi Palestina," tuturnya.
Baca juga: Pakar: Presiden perlu dukungan semua pihak untuk evakuasi warga Gaza
Bahkan, lanjut dia, Indonesia sebagai salah satu negara yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina sudah mulai mempersiapkan bantuan untuk merekonstruksi Palestina yang hancur oleh serangan Israel.
"Baznas, misalnya, itu akan merencanakan rekonstruksi bahkan pembangunan kembali masjid, rumah sakit dan sekolah-sekolah Indonesia yang dibangun di tanah Palestina untuk rakyat Palestina," ujarnya.
Untuk itu, sambung Muzani, ketika Palestina akhirnya merdeka maka sumber daya manusia di Palestina perlu dibangun kembali setelah banyak warganya yang menjadi korban dari konflik dengan Israel.
"Maka yang diperlukan adalah bagaimana mengisi dokter-dokter, tenaga pendidik, dan para guru yang sekarang ini menjadi korban gugur dalam peperangan terhadap Israel. Jumlahnya makin rendah, makin kecil," katanya.
Ia menimpali, "Karena itu tenaga-tenaga yang ada akan dididik, baik medis ataupun nonmedis di Indonesia, sebagai bagian dari persiapan pembangunan kembali sumber daya manusia di Palestina."
Baca juga: Baznas RI siap fasilitasi warga Palestina jika dievakuasi ke Indonesia
Oleh sebab itu, Muzani menggarisbawahi dukungan yang diberikan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo bagi kemerdekaan Palestina tidak hanya mencakup dukungan politik, melainkan mencakup pula dukungan fisik.
"Dukungan fisik dalam arti pembangunan masjid, rumah sakit, sekolah, termasuk upaya kita mempersiapkan bagaimana sekolah dan rumah sakit itu diisi oleh dokter-dokter yang memiliki kapasitas yang memadai bagi kebutuhan rakyat Palestina," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melawat ke lima negara di Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania, untuk meminta dukungan mereka terhadap rencana Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza ke Indonesia.
Presiden Prabowo menegaskan Indonesia akan menjalankan rencananya itu manakala mendapatkan “lampu hijau” dari seluruh pihak, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu rakyat Palestina di Gaza.
"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut," kata Presiden Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu (9/4) dini hari.
Baca juga: Kemenhan tunggu arahan Presiden soal rencana evakuasi 1.000 warga Gaza
Baca juga: Prabowo sebut ada terobosan soal Gaza dari konsultasi lima negara
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025