MPR apresiasi langkah cepat Pemerintah tangani kasus PMK

3 weeks ago 15
Dengan vaksinasi untuk ternak sehat dan pengobatan bagi ternak yang terjangkit, Agung optimistis kasus PMK dapat terus ditekan

Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani, mengapresiasi langkah cepat Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia.

"Langkah-langkah strategis yang dilakukan Kementan mencerminkan komitmen tinggi dalam menjaga kesehatan hewan ternak sekaligus mendukung keberlanjutan sektor peternakan nasional," kata Muzani saat mengunjungi Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah (KUNAK) di Bogor, Jawa Barat, Senin, sebagaimana

keterangannya di Jakarta.

Didampingi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Siti Rochani, Ahmad Muzani mengapresiasi upaya Pemerintah dalam mengendalikan penyebaran PMK.

“Saya lihat Kementan sudah cukup sigap dalam mengatasi problem PMK ini, misalnya ditemukan PMK di wilayah Jatim dalam hal ini Ditjen Peternakan sudah cukup sigap dan sudah saya lihat sendiri Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman) dan Dirjen Peternakan bergerak sigap menangani persoalan itu,” ujar Muzani di hadapan sejumlah peternak.

Baca juga: Wamentan minta pengusaha vaksin mandiri sapinya cegah terjangkit PMK

Kunjungan Ketua MPR Ahmad Muzani ke KUNAK Bogor turut berdialog langsung dengan para peternak.

Ketua MPR mendengarkan aspirasi serta masukan terkait tantangan yang dihadapi peternak, khususnya dalam menjaga produktivitas di tengah ancaman PMK.

Selain berdialog, Ahmad Muzani juga meninjau fasilitas di KUNAK, termasuk kandang sapi perah dan fasilitas cooling unit.

Ia menilai bahwa Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah di Bogor ini dapat menjadi model bagi pengelolaan peternakan di wilayah lain di Indonesia.

Di tempat yang sama, Dirjen PKH Kementan Agung Suganda menjelaskan sejumlah langkah yang telah ditempuh pemerintah, seperti percepatan vaksinasi ternak, pengawasan lalu lintas hewan, dan edukasi biosekuriti kepada peternak.

Ia juga menekankan bahwa sejak Desember 2024, berbagai kebijakan telah diterapkan untuk meminimalkan dampak PMK.

Baca juga: Pemprov Jatim salurkan 7.000 dosis vaksin PMK ke Pacitan

Agung menuturkan bahwa pihaknya telah meminta kepada seluruh dinas peternakan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untuk melakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak di pasar, disinfeksi area peternakan, serta edukasi kepada peternak agar tidak memperjualbelikan ternak yang sakit.

Apabila Jditemukan kasus ternak sakit, lanjut Agung, pasar ternak yang bersangkutan harus ditutup sementara selama 14 hari.

"Langkah ini diperkuat dengan Surat Menteri Pertanian tertanggal 3 Januari 2025 yang ditujukan kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota,” kata Agung.

Dengan vaksinasi untuk ternak sehat dan pengobatan bagi ternak yang terjangkit, Agung optimistis kasus PMK dapat terus ditekan.

Ia juga memastikan bahwa ketersediaan daging sapi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti puasa dan Lebaran, akan tetap terjamin.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |