Jakarta (ANTARA) - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan para investor, yang masih ragu, agar memarkirkan dana menganggurnya pada instrumen reksa dana pasar uang yang memiliki fasilitas pencairan lebih awal (sameday redemption).
Head of Wealth Management Mirae Asset M Arief Maulana mengatakan opsi tersebut terutama ketika investor menunggu kondisi pasar modal lebih stabil atau wait and see.
"Saat pelaku pasar cenderung wait and see, dana menganggur bisa dimanfaatkan dengan berinvestasi ke instrumen jangka pendek seperti reksa dana pasar uang. Terlebih lagi, produk dengan likuiditas tinggi karena punya fasilitas sameday redemption," ujar Arief dalam Media Day: April by Mirae Asset di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan produk tersebut memungkinkan investor untuk langsung mencairkan dana saat eksekusi pembelian saham sudah dilakukan karena momentum yang dirasa sudah tepat dan tanpa khawatir gagal penyelesaian transaksi saham.
Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang diinvestasikan di instrumen utang yang jatuh tempo kurang dari setahun dan efek pasar uang lain seperti deposito dan tabungan, sehingga dapat dicairkan lebih cepat dibandingkan reksa dana jenis lain.
Reksa dana pasar uang memiliki ketentuan pencairan dana (redemption) maksimal 7 hari. Umumnya, redemption reksa dana pasar uang H+1.
Arief mengatakan salah satu reksa dana pasar uang sameday redeem yang dapat diakses investor adalah Capital Optimal Cash, produk yang baru dipasarkan Mirae Asset berkolaborasi dengan PT Capital Asset Management.
Reksa dana pasar uang Capital Optimal Cash menjadi salah satu inovasi terbaru Mirae Asset dalam menghadirkan solusi investasi yang relevan dengan kondisi pasar.
Kehadiran Capital Optimal Cash juga memperkuat layanan digital platform reksa dana NAVI yang terus dikembangkan dengan pendekatan ramah pengguna, kemitraan bersama manajer investasi terpercaya, serta penyediaan informasi pasar yang praktis bagi investor ritel.
Adapun NAVI merupakan platform reksa dana unggulan Mirae Asset Sekuritas yang mengadministrasikan dan memasarkan ratusan reksa dana yang dikelola oleh puluhan manajer investasi ternama di Indonesia.
Platform tersebut tersedia di web page maupun aplikasi ponsel pintar yaitu melalui http://masi.id/download-navi
Pada kesempatan yang sama, Head of Investment Capital Asset Management Mirae Wisnu Karto mengatakan selain likuiditas yang tinggi, keunggulan Capital Optimal Cash lain adalah kemudahan akses investasi melalui NAVI, pengelolaan oleh profesional, dan imbal hasil optimal.
"Selama setahun terakhir, imbal hasil atau return Capital Optimal Cash mencapai 4,36 persen, di atas deposito perbankan acuan 3,25 persen," tuturnya.
Saat ini, pasar modal Indonesia mengalami tekanan signifikan selama kuartal pertama 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.510 pada 27 Maret 2025, tepat sebelum libur panjang Lebaran, melemah 8 persen dibandingkan akhir 2024.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mencatat di sepanjang kuartal pertama, arus dana asing keluar (foreign outflow) mencapai Rp30,3 triliun (1,8 miliar dolar AS) dari pasar saham.
Tekanan ini berlanjut di April, yang mana foreign outflow meningkat signifikan menjadi Rp15,5 triliun (927 juta dolar AS) di pasar saham dan pasar obligasi.
"Kondisi tersebut mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap tantangan ekonomi global dan domestik," sebutnya.
Instrumen Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga mengalami tekanan jual dari investor asing.
Berdasarkan data BI periode 8-10 April 2025, terjadi arus keluar sebesar Rp10,5 triliun hanya dalam tiga hari perdagangan instrumen bank sentral tersebut.
"Prospek pertumbuhan negara berkembang Asia diperkirakan stagnan hingga 2026, terutama karena perlambatan ekonomi di China dan AS yang diperburuk oleh meningkatnya tensi perang dagang. Sementara di dalam negeri, investor masih meragukan pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen," jelas Rully.
Dalam acara tersebut, turut hadir pula Head of Fund Services Mirae Asset Francisca Gerungan.
Baca juga: Ekonom: Neraca dagang RI bisa surplus 2,9 miliar dolar AS pada Maret
Baca juga: Mirae Asset menilai pelaku pasar tengah nantikan BI Rate turun
Baca juga: Mirae sarankan saham barang konsumsi pokok menjelang puasa dan lebaran
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025