Moskow (ANTARA) - Militer Madagaskar mengumumkan rencana untuk membentuk komite yang terdiri dari perwira militer, gendarmeri (pasukan militer-sipil), dan polisi nasional yang akan bertindak sebagai presiden, lapor Agence France-Presse (AFP) pada Selasa.
"Kami akan membentuk sebuah komite yang terdiri dari perwira militer, gendarmeri, dan polisi nasional. Komite ini juga mungkin mencakup pejabat sipil. Komite inilah yang akan bertindak sebagai presiden,” kata Kepala Unit Militer CAPSAT, Kolonel Michael Randrianirina, yang berpihak pada warga yang melakukan aksi protes, kepada AFP.
“Pada saat yang sama, dalam beberapa hari ke depan, kami juga akan membentuk pemerintahan sipil,” tambah Randrianirina.
Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Andry Rajoelina memutuskan untuk membubarkan parlemen di tengah pemungutan suara di Majelis Nasional yang bertujuan untuk mencopotnya dari jabatan.
Kemudian, para anggota parlemen berkumpul dan memilih untuk memakzulkan Rajoelina. AFP melaporkan bahwa militer Madagaskar telah mengambil alih kekuasaan.
Militer Madagaskar juga dilaporkan telah membubarkan semua bentuk lembaga negara kecuali Majelis Nasional yang merupakan majelis rendah parlemen.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: Madagaskar bergejolak, Presiden Rajoelina dikabarkan kabur ke Prancis
Baca juga: Protes Gen-Z tewaskan 22, Presiden Madagaskar bubarkan pemerintah
Baca juga: Presiden Madagaskar tuding ada upaya kudeta di tengah protes besar
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.