Jakarta (ANTARA) - Microsoft dilaporkan tengah berada dalam tahap akhir pembicaraan dengan OpenAI untuk mencapai kesepakatan baru yang akan memberikan raksasa teknologi tersebut akses berkelanjutan terhadap teknologi milik perusahaan kecerdasan buatan (AI) itu.
Dilansir dari Tech Crunch pada Rabu, kesepakatan tersebut juga mencakup akses teknologi jika OpenAI berhasil mencapai Artificial General Intelligence (AGI), atau kecerdasan buatan tingkat lanjut yang lebih canggih.
Menurut laporan Bloomberg yang mengutip tiga sumber anonim, negosiasi antara kedua perusahaan berlangsung secara rutin dan kemungkinan akan mencapai kesepakatan dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Microsoft Edge memungkinkan pengguna menjelajah dengan bantuan AI
Namun, sejumlah hambatan masih dapat muncul, termasuk potensi pengawasan dari regulator serta gugatan hukum yang diajukan Elon Musk untuk menghentikan transformasi OpenAI menjadi entitas komersial.
Saat ini, OpenAI beroperasi sebagai organisasi nirlaba yang menjalani sistem capped-profit atau sebuah struktur yang dirancang untuk membatasi komersialisasi dan perolehan dana.
Walau demikian, struktur tersebut tidak menghentikan OpenAI untuk mengumpulkan miliaran dolar AS dan beroperasi layaknya perusahaan teknologi biasa. Kini, OpenAI disebut ingin melepaskan batasan-batasan tersebut sepenuhnya.
Baca juga: Microsoft peringatkan serangan siber aktif ke server SharePoint
Sebagai investor terbesar, Microsoft telah menanamkan dana sebesar 13,75 miliar dolar AS (setara Rp225 triliun) ke OpenAI dan memiliki hak atas sebagian kekayaan intelektual perusahaan pembuat ChatGPT itu. Namun, Microsoft juga diyakini menjadi salah satu pihak yang menunda percepatan transisi OpenAI menjadi perusahaan murni berorientasi laba.
Negosiasi antara keduanya berlarut-larut karena Microsoft disebut menginginkan porsi kepemilikan lebih besar dalam struktur perusahaan yang baru. Microsoft juga ingin memastikan akses jangka panjang ke teknologi OpenAI setelah perjanjian saat ini berakhir pada 2030, atau lebih cepat jika OpenAI menyatakan telah mencapai AGI.
Microsoft telah mengintegrasikan teknologi OpenAI ke dalam berbagai produknya, termasuk Azure OpenAI Service, Windows Copilot, Microsoft Office, dan GitHub Copilot. Jika OpenAI secara sepihak menyatakan telah mencapai AGI dan menghentikan akses, Microsoft bisa kehilangan keunggulan strategis yang sangat besar.
Baca juga: Microsoft stop pekerjakan insinyur di China untuk proyek pertahanan AS
Sumber Bloomberg menyebut bahwa OpenAI juga menginginkan jaminan bahwa Microsoft akan menggunakan teknologi mereka secara aman, terutama ketika AGI semakin dekat tercapai.
Bagi Microsoft, transisi OpenAI menjadi perusahaan berorientasi laba juga akan membawa keuntungan. Struktur saat ini membatasi tingkat pengembalian investasi bagi para pemodal. Dengan perubahan ke struktur perusahaan standar, Microsoft akan berkesempatan mendapatkan kepemilikan saham formal dan potensi keuntungan besar selain akses teknologi.
Bloomberg melaporkan bahwa kedua perusahaan sedang membahas skema kepemilikan saham untuk Microsoft pada kisaran 30 hingga 35 persen.
Baca juga: Microsoft mengaku bisa menghemat banyak berkat AI
Baca juga: Microsoft hentikan operasi lokal di Pakistan
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.