Miartiko Gea jadi Ketua PA GMNI Jakarta Raya

3 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Konferensi Daerah (Konferda) V Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jakarta Raya menetapkan Miartiko Gea sebagai ketua yang baru untuk kepemimpinan lima tahun ke depan.

Wakil Ketua Umum DPP PA GMNI, Ugik Kurniadi di Jakarta, Sabtu, menegaskan bahwa Konferda V bukan sekadar forum pemilihan kepemimpinan, melainkan momentum untuk memperkuat orientasi program yang berbasis pemberdayaan dan keberpihakan sosial.

"Ke depan akan ada program pembaruan database anggota PA GMNI Jakarta Raya sebagai bagian dari agenda pemberdayaan organisasi. Data yang kuat akan menentukan arah gerak yang tepat," katanya.

Ugik menyampaikan bahwa Konferda V secara resmi menetapkan Miartiko Gea sebagai Ketua DPD PA GMNI Jakarta Raya, didampingi Lukman Hakim sebagai Sekretaris dan Firman Tendry sebagai Bendahara Umum.

Ketiganya bersama Ario Sanjaya dan Dwi Rio Sambodo diberi mandat menyusun kelengkapan struktur kepengurusan.

Baca juga: Alumni GMNI Jakarta siap kawal Jakarta menuju kota global

Baca juga: PA GMNI minta Pemprov DKI lakukan reforma agraria perkotaan

Ketua DPD PA GMNI Jakarta Raya Miartiko menegaskan komitmennya untuk menjaga kepercayaan kader dan alumni GMNI dalam memimpin organisasi periode 2025-2030.

Miartiko menekankan bahwa kaderisasi tetap menjadi roh perjuangan dan hingga saat ini GMNI aktif telah melaksanakan 78 kali kaderisasi, 9 Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) dan 2 Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM) di wilayah Jakarta Raya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan bahwa nasionalisme tidak berhenti pada simbol dan romantisme sejarah, melainkan diwujudkan melalui konsistensi kepemimpinan, keberpihakan kepada rakyat kecil serta praktik gotong-royong dalam kebijakan publik.

Pramono menyatakan bahwa isu nasionalisme dan kemiskinan merupakan cita-cita utama perjuangan aktivis GMNI sejak awal. Ukuran nasionalisme seorang pemimpin dapat dilihat dari kesesuaian antara apa yang diucapkan, dijanjikan dan dilaksanakan.

"Jejak seorang pemimpin itu dilihat dari konsistensi. Dalam perjuangan hidup saya, persoalan nasionalisme dan kemiskinan menjadi tempat utama,” ujar Pramono.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |