Tanjungpinang (ANTARA) - Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat menyampaikan ekspor produk halal dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sangat menjanjikan, dengan letak geografisnya berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Oleh karena itu, MES Pusat menekankan pentingnya kolaborasi antardaerah dan dengan mitra luar negeri dalam memperluas akses pasar produk halal dari daerah kepulauan dan perbatasan tersebut.
“Kalau produk-produk halal dari Kepri mau diekspor, maka sinergi dengan pengurus MES luar negeri menjadi sangat penting. Jaringan ini bisa dimanfaatkan untuk memperluas pangsa pasar,” kata Bendahara III MES Pusat Siti Ma’rifah saat melantik Pengurus Wilayah MES Kepri, di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Kamis.
Siti menyampaikan pelantikan tersebut menjadi momentum penting untuk membangun sinergi lintas sektor dalam mempercepat pengembangan ekonomi syariah di wilayah strategis perbatasan Indonesia.
Ia menyatakan penguatan jaringan MES di berbagai daerah merupakan bagian dari arus utama pembangunan ekonomi nasional berbasis nilai-nilai syariah.
“Kami menyambut baik terbentuknya MES Kepri. Ini menunjukkan kalau ekonomi syariah telah menjadi bagian dari pembangunan nasional," ujarnya.
Dia memaparkan bahwa MES Kepri menjadi provinsi ke-31 yang memiliki kepengurusan aktif. Hingga hari ini, jaringan MES telah menjangkau 136 kabupaten/kota dan 31 provinsi se-Indonesia, serta ditambah 23 perwakilan MES luar negeri.
Dalam kesempatan ini, MES Pusat turut menyoroti pentingnya literasi pasar modal syariah guna meningkatkan jumlah investor dan mencegah maraknya investasi bodong.
"Edukasi syariah harus masuk ke semua kalangan, termasuk pondok pesantren. Fikih muamalah atau ngaji sugi harus disandingkan dengan fikih ibadah. Ini tantangan kita bersama," ujarnya lagi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kepri Adi Prihantara berharap kehadiran Pengurus Wilayah MES dapat bersinergi dengan roadmap transformasi ekonomi yang telah kami susun, yaitu mewujudkan ekonomi biru dengan visi ‘Permata Biru di Gerbang Nusantara’ menuju 2045.
Sekda pun menjelaskan bahwa Kepri memiliki wilayah laut seluas 96 persen dari total wilayahnya, sehingga pembangunan ekonomi harus menyentuh sektor-sektor strategis kelautan dan perbatasan.
Dengan potensi perairan dan posisi strategis Kepri, kata dia, pengembangan ekonomi syariah seperti industri halal, pariwisata syariah, hingga halal hub di Bintan harus dioptimalkan.
"Kami percaya MES dapat menjadi mitra strategis untuk mendorong itu, karena Kepri punya ragam produk halal, mulai dari makanan dan minuman tradisional, pakaian, hingga wisata halal, seperti Pulau Penyengat,” katanya pula.
Adi juga mengajak Pengurus Wilayah MES Kepri aktif dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberkahan ekonomi syariah.
“Mari kita bekerja sama, membangun ekonomi Kepri yang kokoh, kuat, dan penuh berkah,” ujar Adi.
Baca juga: Kepri telah menjadi produsen produk halal domestik dan global
Baca juga: Wapres: Kepri jadi pionir pengembangan ekosistem rantai nilai halal
Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025