Menteri UMKM siapkan tiga skema utama bagi pengusaha yang ikut MBG

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) RI Maman Abdurrahman mengatakan menyiapkan tiga skema utama bagi pelaku UMKM yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Dikutip dari keterangan resmi Kementerian UMKM RI, Selasa, skema pertama adalah penguatan manajemen dan kualitas produksi bagi pengusaha UMKM yang terlibat MBG.

“Ini akan menjadi objek monitoring dan evaluasi dari kementerian UMKM, untuk menjaga dari sisi keorganisasian dan manajemen operasionalnya,” kata Maman.

Lebih lanjut, skema kedua adalah dari sisi pembiayaan. Sejalan dengan mekanisme anggaran yang telah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian UMKM juga mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul dalam proses realisasi anggaran.

“Kami memahami bahwa ada tahapan-tahapan administratif yang harus dilalui, termasuk audit, yang dapat mempengaruhi kelancaran modal kerja UMKM. Oleh karena itu, kami telah berkoordinasi dengan bank Himbara untuk menyiapkan skema pembiayaan bridging bagi UMKM,” ujar dia.

Terakhir, membangun ekosistem usaha berkelanjutan. Menteri Maman menekankan bahwa program ini tidak hanya menciptakan peluang ekonomi jangka pendek tetapi juga akan melahirkan salah satu ekosistem usaha terbesar di sektor UMKM.

“Selain subsektor industri, kerajinan tangan, dan fesyen, subsektor makanan kini menjadi salah satu unggulan yang berpotensi membangun ekosistem usaha yang luas dan berkelanjutan,” kata Maman.

Ia juga menilai program MBG memiliki efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional, terutama dalam mendorong pertumbuhan UMKM di sektor pangan dan makanan.

“Dengan adanya pergerakan ekonomi dan peluang usaha baru, kita sedang membangun ekosistem usaha baru di sektor pangan. Hampir semua aspek dalam rantai pasok program ini melibatkan UMKM, baik dari hulu hingga hilir,” ujar dia.

Di sisi lain, Menteri Maman juga menyoroti potensi besar berdirinya "Center of Excellence Program Makan Bergizi Gratis" di Kampus IPB Dramaga Bogor.

Menurutnya kolaborasi dengan kampus untuk riset juga memiliki potensi besar dalam mendukung UMKM di sektor pangan dan pertanian.

“Kalau kita bicara dalam konteks komersialisasi, ini bisa menjadi peluang usaha bagi pihak kampus untuk terlibat dalam berbagai sektor bisnis,” kata Maman.

“Kementerian UMKM sangat terbuka untuk berkolaborasi, termasuk dengan IPB dan perguruan tinggi lainnya, dalam memanfaatkan laboratorium riset untuk sektor pangan, pertanian, dan sebagainya,” imbuhnya.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |