Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menghadiri perhelatan Sidang Commission on the Status of Women (CSW) ke-69 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS).
Keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan Kementerian PPPA hadir bersama dengan Bappenas dan Kementerian Luar Negeri di acara yang berlangsung pada 10-21 Maret 2025 tersebut.
CSW merupakan badan antar-pemerintah global yang berupaya untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Tema prioritas yang diangkat dalam CSW ke-69 adalah "Review and Appraisal of the Implementation of the Beijing Declaration and Platform for Action and Challenges in Achieving Gender Equality" atau "Tinjauan dan Evaluasi Implementasi Deklarasi dan Kerangka Aksi Beijing serta Tantangan dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender".
Baca juga: KemenPPPA tekankan kolaborasi perjuangkan hak perempuan dan anak
Dalam rangkaian Sidang CSW ke- 69, Menteri PPPA Arifah Fauzi menghadiri dan menyampaikan pernyataan nasional pada sesi Ministerial Roundtable (Pertemuan Tingkat Menteri).
Sesi Ministerial Roundtable merupakan salah satu sesi formal pada Sidang CSW ke-69 dimana setiap negara menyampaikan pernyataan nasional sesuai dengan tema sidang.
Menteri Arifah Fauzi juga akan menghadiri sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa negara dan agenda side event lainnya.
Baca juga: KPPPA: Perempuan miliki potensi besar berkontribusi pada PDB negara
Sidang CSW ke-69 dibuka oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres dan dihadiri lebih dari 203 negara dan organisasi perempuan.
Sekjen PBB António Guterres mengatakan di banyak negara masih banyak perempuan dan anak perempuan yang mengalami penolakan terhadap hak-hak paling dasar mereka.
"Di seluruh dunia, pencapaian terkait kesetaraan gender yang telah diperjuangkan dengan susah payah justru mengalami kemunduran, misalnya saja hak reproduksi diserang dan inisiatif kesetaraan diabaikan. Inilah saatnya bagi dunia untuk mempercepat kemajuan dan memenuhi komitmen yang disepakati bersama dalam Beijing Declaration and Platform for Action," ujar Antonio.
Baca juga: KPPPA: Pentingnya kolaborasi hadapi tantangan kesetaraan gender ASEAN
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025