Medan (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan, program rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sudah terealisasi sebanyak 196.400 unit lebih.
"Per hari ini kita sudah realisasi FLPP secara nasional di angka 196.400-an," ucap Maruarar didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution usai meninjau perumahan SMK Residence 2 di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa.
Menteri mengatakan, jika rumah subsidi program FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah dibangun dan tersedia total berjumlah 240.265 unit.
Program ini bertujuan mengurangi backlog perumahan dengan menyediakan rumah subsidi dengan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) lima persen bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kalau rumah yang sudah dibangun yang sudah ready stock menunggu putusan kredit hingga akad kredit itu totalnya ada di 240.265," ungkap Ara sapaan akrabnya.
Baca juga: Bank Sumut salurkan 95 unit rumah FLPP di akad massal nasional
Menurut Ara, program rumah subsidi tidak hanya memberikan tempat tinggal layak, tetapi juga menggerakkan perekonomian rakyat setempat.
"Kalau bapak gubernur, pak bupati, dan rakyat Sumut (Sumatera Utara) masih membutuhkan, saya tambahkan lagi kuotanya. Tolong ditambahkan lagi kuotanya ya," kata Ara kepada jajarannya.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengaku, Sumut mendapatkan kuota KPR FLPP untuk 15.000 unit rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan aparatur sipil negara (ASN) di Provinsi Sumut.
Baca juga: Prabowo tegaskan komitmen perjuangkan hak rakyat atas rumah layak
Pihaknya ingin menyukseskan Program 3 Juta Rumah dan pembangunan rumah subsidi MBR dan ASN, termasuk TNI/Polri di wilayah Sumatera Utara.
"Dari 15.000 unit rumah subsidi itu, per hari ini sudah 8.161 unit di Sumatera Utara," tutur Bobby.
Baca juga: Prabowo hormat ke mantan OB jadi pengembang rumah hasilkan Rp120 M
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.