Mentan upayakan ekspor kelapa naik jadi Rp60 triliun lewat hilirisasi

3 months ago 26
Intinya adalah kita hilirisasi agar kita mendapatkan nilai tambah sektor pertanian

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya mengupayakan adanya peningkatan nilai ekspor komoditas kelapa hingga menjadi Rp60 triliun per tahun melalui hilirisasi.

Amran ditemui di Jakarta, Rabu menyampaikan produksi kelapa Indonesia saat ini mencapai 2 juta ton per tahun, dengan nilai ekspor sekitar Rp20 triliun, namun jika diolah akan menghasilkan nilai tambah hingga tiga kali lipat.

"Arahan Bapak Presiden kita akan melakukan hilirisasi sektor pertanian. Kelapa ekspor kita ada 2 juta ton itu nilainya kurang lebih Rp20 triliun. Ini kita hilirisasi, insya Allah bisa naik dua kali lipat, tiga kali lipat. Nilainya nanti ke depan, bisa Rp40 triliun, bisa Rp60 triliun," kata Amran.

Kendati demikian, dia menekankan bahwa pemerintah mendorong hilirisasi tidak hanya pada kelapa, tetapi juga pada komoditas lain seperti kakao dan mente, guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia secara menyeluruh.

Menurut Amran, hilirisasi pertanian menjadi solusi utama untuk memberikan keuntungan maksimal kepada petani, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah tetapi juga produk olahan bernilai tinggi.

"Intinya adalah kita hilirisasi agar kita mendapatkan nilai tambah sektor pertanian," ujar Mentan.

Ia menyebut hilirisasi akan dilakukan bersama BUMN pangan agar proses akselerasi berjalan cepat, sistematis, dan berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan petani di berbagai daerah penghasil kelapa.

Terkait ekspor kelapa yang dianggap berlebihan, Amran menilai masyarakat harus memberi kesempatan kepada petani untuk menikmati hasil kerja mereka melalui peningkatan permintaan dari negara-negara seperti China.

Ia menilai ekspor kelapa dan peningkatan konsumsi virgin coconut oil (VCO) di pasar internasional merupakan berkah karena negara-negara Eropa tidak bisa menanam kelapa dan Indonesia punya keunggulan komparatif.

Amran menyatakan kemungkinan pembatasan ekspor dan pemberlakuan pungutan akan dibahas dalam rapat koordinasi mendatang, namun fokus utama tetap pada kesejahteraan petani melalui optimalisasi hilirisasi.

"Dan ini berkah untuk Indonesia karena negara-negara Eropa tidak bisa tumbuh, sulit tumbuh kelapa, ini keunggulan komperatif, ini kita maksimalkan. Beri kesempatan petani sejahtera," kata Amran.

Baca juga: Mendag: Pungutan ekspor kelapa bulat untuk seimbangkan kebutuhan pasar

Baca juga: RI-Saint Lucia kerja sama pengolahan kelapa, cetak wirausaha industri

Baca juga: Pemerintah kaji tarif ekspor kelapa untuk danai peremajaan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |