Mensos paparkan dua strategi Presiden Prabowo hapus kemiskinan ekstrim

12 hours ago 3
Presiden Prabowo meyakini salah satu upaya konkret yang bisa dilakukan dalam memberantas persoalan kemiskinan, yakni melalui pemerataan akses pendidikan

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memaparkan dua strategi yang telah digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam menghapuskan persoalan kemiskinan ekstrem.

Gus Ipul, sapaan akrabnya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan strategi yang pertama dilakukan oleh kepala negara adalah dengan melalukan perbaikan pada sistem data.

"Strategi pertama dari Pak Presiden Prabowo adalah memperbaiki data, datanya sudah tunggal yang diemban dan diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Gus Ipul.

Setelah data daru tunggal dari BPS itu terbit, Kementerian Sosial akan melakukan verifikasi guna mengetahui secara riil berapa banyak masyarakat yang masih hidup di garis kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Kemendagri dorong Sulbar fokus atasi kemiskinan ekstrem

"Kami yang membantu melakukan pemutakhiran. Masih ada sekitar tujuh juta lebih penduduk yang tidak diketahui keberadaannya atau NIK (nomor induk kependudukan) sudah tidak aktif, sekarang sedang identifikasi," ujarnya.

Dia menilai bahwa kepastian mengenai data ini merupakan pedoman utama supaya bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada masyarakat miskin bisa tepat sasaran.

"Tentunya kami selalu mengedepankan bagaimana ketepatan kepada penerima bantuan," kata dia.

Kemudian untuk strategi presiden yang kedua adalah dengan menyelenggarakan program pendidikan berupa Sekolah Rakyat.

Baca juga: BP Taskin sebut Sekolah Rakyat penting atasi kemiskinan ekstrem

Lebih lanjut, Presiden Prabowo meyakini salah satu upaya konkret yang bisa dilakukan dalam memberantas persoalan kemiskinan, yakni melalui pemerataan akses pendidikan.

"Langkah kedua untuk percepatan dalam rangka pengentasan kemiskinan dengan menyelenggarakan Sekolah Rakyat," ucap dia.

Oleh karena itu, dua strategi tersebut memiliki pola yang saling terhubung antara satu dan lainnya, yakni tidak ketepatan data jumlah penerima bansos, tetapi juga memenuhi hak anak-anak dari keluarga miskin, khususnya kategori miskin ekstrim.

"Pada intinya Pak Presiden menginginkan program kami memberikan manfaat kepada masyarakat, kuncinya data harus akurat dan kami terus melakukan update secara berkala. Ini luar biasa rancangannya, agar kami mempertajam penurunan kemiskinan," tuturnya.

Baca juga: Kemenko PM sebut zakat berpotensi besar entaskan kemiskinan ekstrem

Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |