Menpora ingatkan dualisme empat cabang olahraga segera diselesaikan

3 hours ago 3
Tiga bulan adalah waktu yang cukup untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan cabang olahraga ini

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengingatkan agar masalah dualisme empat cabang olahraga segera diselesaikan pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), serta para pengurus federasi.

"Sudah terlalu lama para atlet menjadi korban. Maka saya ingatkan kembali kepada para pihak untuk melepaskan kepentingan pribadi dan ego masing-masing demi kejayaan olahraga kita," kata Erick Thohir di Jakarta, Rabu.

Persoalan dualisme kepengurusan pada empat cabang olahraga yaitu tenis meja, anggar, tinju, dan sepak takraw, sudah terjadi bertahun-tahun yang berdampak perpecahan di internal federasi yang mengorbankan para atlet yang tidak bisa membawa nama bangsa bertanding di berbagai ajang internasional.

Baca juga: Menpora beri waktu tiga bulan penyelesaian dualisme lewat musyawarah

Menpora mengatakan masalah tata kelola organisasi olahraga prestasi yang berlarut-larut menjadi prioritas untuk segera diselesaikan demi terwujudnya kedigdayaan Indonesia di pentas olahraga dunia sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Oleh sebab itu, dia telah melayangkan surat kepada KONI dan KOI sejak sebulan yang lalu untuk menyelesaikan dualisme tersebut karena keharmonisan pengurus cabang olahraga juga menjadi motor utama mengantar para atlet meraih prestasi.

Masalah dualisme, kata dia, harus segera diselesaikan agar bisa dilakukan konsolidasi Desain Besar Olahraga Nasional. "Selanjutnya kita bisa bicara mengenai PON, SEA Games, Asian Games dan Olimpiade akan seperti apa," katanya.

Menpora menginginkan KONI dan KOI mengambil peran strategis untuk bisa berembuk dan mendorong penyelesaian sengketa kepengurusan pada empat federasi tersebut, secara musyawarah dan mufakat sesuai Undang-Undang Keolahragaan.

Baca juga: KONI: Atlet jangan jadi korban dualisme organisasi cabang olahraga

Dia pun memberikan batas waktu penyelesaian sengketa paling lambat tiga bulan sejak surat dikirimkan, yaitu sampai akhir Desember 2025.

Jika sampai akhir Desember 2025 persoalan tersebut belum juga ditangani secara tuntas, maka Menpora akan mengambil langkah yang diperlukan demi keberlangsungan pembinaan olahraga nasional sehingga para atlet dapat berkompetisi di berbagai ajang tingkat nasional maupun internasional.

"Tiga bulan adalah waktu yang cukup untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan cabang olahraga ini," katanya.

Menpora menambahkan, pihaknya telah melakukan introspeksi dengan memperbaiki tata kelola di internal kementerian yang dipimpinnya, sehingga di menginginkan agar KONI, KOI, dan semua pengurus federasi juga melakukan hal serupa dengan duduk bersama untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah untuk mencapai mufakat sebagai landasan membangun bangsa dan negara.

Baca juga: Kemenpora tangani persiapan tiga cabang olahraga ke SEA Games 2025

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |