Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengapresiasi inisiatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menggelar turnamen padel bertajuk Padel Kali Boss di Jakarta, Minggu (13/7), dan menyebutnya sebagai bentuk nyata peran politik dalam memajukan dunia olahraga nasional.
Menurut Dito, PKB menjadi partai politik pertama yang menyelenggarakan kejuaraan padel secara terbuka di tengah tren olahraga raket tersebut yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
“Ini partai (politik) pertama yang membuat rangkaian kejuaraan padel. Dan ini bagus sekali buat dunia olahraga,” kata Dito usai membuka pertandingan.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang dinilainya ikut aktif memopulerkan olahraga sebagai gaya hidup sehat.
Bahkan, Dito berseloroh bahwa Cak Imin memiliki bakat smash, baik di lapangan padel maupun di panggung politik.
“Beliau jago lah. Smash-smash baik untuk olahraga maupun politik,” ujar Dito sambil tersenyum.
Terkait polemik pajak terhadap bisnis lapangan padel di Jakarta, Dito menegaskan bahwa pemerintah tidak sedang mempersulit pelaku usaha.
Ia menjelaskan bahwa pajak 10 persen yang dikenakan merupakan tarif terendah dalam sistem perpajakan nasional, dan justru memberikan legalitas serta perlindungan hukum bagi usaha olahraga seperti padel.
“Dengan 10 persen itu, justru ini mengamankan para penggiat usaha yang ingin membangun lapangan padel di Jakarta,” tegasnya.
Dito menambahkan bahwa kebijakan tersebut berada di bawah kewenangan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi, dan bukan kebijakan eksklusif Kemenpora.
Di sisi lain, Dito juga menyinggung perkembangan mengenai Liga Putri, yang diagendakan PSSI untuk mulai menggulirkan turnamen pra musim 2026.
“Kami baru menanyakan, PSSI baru akan memberikan paparan minggu depan,” ujarnya.
Baca juga: Padel kian populer, Menpora dorong sebagai social sport
Baca juga: Mengenal olahraga padel: Sejarah, cara bermain, manfaat & harga alat
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
