Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus berupaya menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi dan pembangunan.
“Kebijakan dan capaian pembangunan sektor pariwisata selama masa awal pemerintahan Presiden Prabowo menjadi cerminan arah kepemimpinan yang fokus, tegas, dan berpihak kepada rakyat. Seperti sejumlah program stimulus yang diluncurkan pemerintah pada momen natal dan tahun baru, lebaran, serta libur sekolah," kata Widiyanti dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Widiyanti menyatakan Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar terhadap pariwisata dalam mendukung ekonomi nasional. Hal itu terbukti dari adanya sejumlah program stimulus yang diluncurkan pemerintah, misalnya pada masa libur sekolah pemerintah memberikan stimulus senilai Rp24,4 triliun guna mendongkrak pergerakan wisatawan nusantara.
Baca juga: Kemenpar: Industri event dukung pergerakan ekonomi ke arah positif
Dalam hal ini ada diskon transportasi seperti tiket kereta api 30 persen untuk 2,8 juta penumpang, tiket pesawat kelas ekonomi 6 persen, dan angkutan laut 50 persen yang berlaku selama masa libur sekolah dengan total anggaran sebesar Rp940 miliar. Ada potongan tarif tol juga sebesar 20 persen yang menargetkan sekitar 110 juta pengguna jalan tol pada Juni–Juli 2025, dengan anggaran sebesar Rp650 miliar.

Baca juga: Kemenpar-JTTC gelar pelatihan manajemen event tingkatkan kapasitas SDM
Upaya itu berdampak pada tren kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara yang tumbuh positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pada bulan Januari-Mei 2025 ada 5,63 juta kunjungan wisatawan mancanegara atau meningkat 7,44 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Perjalanan wisatawan nusantara pada bulan Januari-Mei 2025 juga mencapai 508,67 juta atau naik 16,13 persen dari tahun lalu.
Kementerian Pariwisata dalam mendukung program Asta Cita pun sudah terlibat dalam berbagai program pemerintahan. Sepanjang Januari hingga Juli 2025, Kementerian Pariwisata berkolaborasi mendukung sejumlah program prioritas nasional di antaranya Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Untuk program Koperasi Merah Putih, Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Koperasi menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tentang pengembangan dan penguatan koperasi dalam mendukung optimalisasi sektor pariwisata di Desa Widosari, Yogyakarta, Jumat (9/5/2025). Adapun salah satu lingkup kerja sama mencakup pelaksanaan penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa wisata menjadi pengelola Koperasi Merah Putih.
Baca juga: Kemenpar promosikan pariwisata Indonesia lewat "famtrip" ke Belitung
Langkah yang didasari oleh besarnya potensi desa wisata dalam mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi berbasis masyarakat ini, semakin dikukuhkan dengan peluncuran "Kelembagaan 80.081 Koperasi Desa Merah Putih/Koperasi Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP)" di Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7).
Berdasarkan MOU sebelumnya, proyek percontohan akan dilakukan di 80 desa wisata di mana tiga desa di antaranya masuk dalam 103 proyek percontohan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih nasional.
Dalam program MBG melalui Politeknik Pariwisata NHI Bandung yang berkolaborasi dengan Universitas Pertahanan (Unhan), memberikan pelatihan intensif bagi 1.600 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) di Politeknik Pariwisata NHI Bandung, 11-24 Juni 2025.
Baca juga: Kemenpar berupaya wujudkan keamanan dan keselamatan wisatawan
Kolaborasi bertujuan menciptakan pengelola dapur profesional yang mampu menjamin ketahanan pangan dan gizi sehat bagi 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia hingga tahun 2029.
Dengan adanya semangat tersebut Widiyanti mengajak seluruh pemangku kepentingan dan pelaku industri pariwisata berkolaborasi menjadikan pariwisata sebagai pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, melalui pemberdayaan masyarakat lokal hingga pengembangan usaha berbasis komunitas untuk membantu mengurangi kemiskinan secara berkesinambungan.
"Pariwisata nasional yang ditunjang oleh kekuatan sumber daya alam, budaya, dan masyarakat merupakan modal besar yang harus dimaksimalkan dengan berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat dan berkelanjutan,” katanya.
Baca juga: Kemenpar-Kemenbud angkat budaya jadi daya tarik pariwisata Indonesia
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.