Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono berharap agar Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dapat menjadi pusat ide dan aktivitas, baik antar negara-negara ASEAN dan juga komunitas global.
“ASEAN Headquarter harus menjadi pusat ide, idealisme, dan pusat diplomasi,” kata Sugiono saat berkunjung untuk pertama kalinya ke Markas Besar ASEAN dan bertemu Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, menurut keterangan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuannya dengan Sekjen ASEAN itu, Sugiono menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memberikan dukungan bagi Markas Besar ASEAN termasuk dalam bentuk dukungan untuk pemeliharaan gedung-gedung di Markas Besar ASEAN.
Sugiono juga berharap agar ke depannya Heritage Building di Markas Besar ASEAN dapat direvitalisasi menjadi sesuatu yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Menlu RI itu menekankan pentingnya peran Markas Besar ASEAN dalam mendorong dan mendukung peningkatan kerja sama baik antar negara anggota ASEAN maupun dengan mitra dialog ASEAN.
Dia juga berharap bahwa visi ASEAN selalu progresif dan terus relevan, terutama di tengah situasi global yang tidak menentu di saat ini.
Selain itu, Menlu RI dan Sekjen ASEAN tersebut juga membahas tindak lanjut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 dan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-58.
Menlu RI juga menghadiri pertemuan dengan Perwakilan Tetap untuk ASEAN, Duta Besar Timor Leste untuk ASEAN, dan Duta Besar khusus untuk ASEAN.
Sebagai negara tuan rumah Sekretariat ASEAN, Indonesia memainkan peran sentral dalam mendukung pekerjaan ASEAN, dan kunjungan tersebut menggarisbawahi komitmen berkelanjutan Indonesia terhadap ASEAN dan pembangunan kelembagaannya, dengan tujuan untuk memajukan integrasi regional dan tujuan ASEAN 2045: Masa Depan Kita Bersama.
Baca juga: Presiden usul Sekretariat ASEAN diperkuat agar cepat merespons krisis
Baca juga: Para pemimpin sepakat ubah nama Sekretariat ASEAN jadi Markas Besar
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
