Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan dukungan penuh terhadap pengelolaan stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan (SPBUN) berbasis koperasi, sebagai langkah memperkuat ekosistem ekonomi maritim rakyat.
Saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan SPBU nelayan milik KUD Bina Mina di Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Rabu, Menkop menyatakan SPBU nelayan ini bukan hanya menyediakan akses bahan bakar yang lebih mudah bagi nelayan, tetapi juga menempatkan koperasi sebagai penggerak utama dalam rantai nilai ekonomi kelautan.
“Pembangunan SPBU nelayan ini merupakan salah satu langkah nyata dalam memperkuat ekosistem ekonomi maritim berbasis koperasi," kata Ferry dalam siaran resmi diterima di Jakarta.
Ferry menambahkan model pengelolaan SPBU nelayan berbasis koperasi akan dijadikan percontohan nasional, sehingga nantinya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih juga dapat mengelola SPBU Nelayan di berbagai desa pesisir.
Menurutnya, sektor kelautan dan perikanan merupakan pilar utama ekonomi biru yang berkelanjutan dan berkeadilan. Melalui SPBU nelayan berbasis koperasi, pemerintah berupaya memperkuat kemandirian energi sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Hingga kini, tercatat 416 SPBU nelayan telah dibangun di Indonesia, dengan 61 unit di antaranya dimiliki koperasi.
Tahun ini, pemerintah menargetkan pembangunan 65 SPBU nelayan di Kampung Nelayan Merah Putih yang akan dikelola koperasi desa/kelurahan.
“Model pengelolaan SPBU nelayan berbasis koperasi terbukti memberikan manfaat ekonomi langsung bagi anggota dan masyarakat sekitar,” ucap Ferry.
Dalam kesempatan tersebut, Menkop juga meluncurkan Buku Pedoman Kemitraan Usaha SPBU nelayan untuk Koperasi Nelayan, sebagai panduan nasional agar koperasi mampu menjalankan kemitraan yang sehat, transparan, dan berkelanjutan bersama PT Pertamina Patra Niaga dan pemerintah daerah.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung seluruh program pemerintah, khususnya penyediaan energi bagi masyarakat.
“Kami berikan layanan terbaik, baik dari sisi ketersediaan produk, kemudahan menjangkau, maupun kualitas yang terjamin,” ujar Mars Ega.
Ia menambahkan, Pertamina juga berkewajiban menjaga keberlanjutan dan keberlangsungan bisnis SPBUN. Menurutnya, program pendirian SPBU nelayan dapat dikolaborasikan dengan keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di berbagai daerah pesisir.
Mars Ega mendorong koperasi untuk lebih aktif mendirikan SPBU nelayan secara mandiri. Pertamina, lanjutnya, akan terus mendukung pembangunan outlet-outlet baru yang tidak hanya menjual solar, tetapi juga pelumas Pertamina.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga telah bangun 404 SPBU Nelayan di Indonesia
Baca juga: Pulau Seribu segera miliki SPBU apung untuk keperluan BBM nelayan
Baca juga: Menkop-Dirut Pertamina Patra Niaga "ground breaking" SPBUN di Lamtim
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































