Ambon, Maluku (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengunjungi SMAN Siwalima, Ambon, Maluku, Rabu, untuk memulai pengenalan Sekolah Garuda, sebuah inisiatif nasional yang berfokus pada peningkatan literasi digital dan menyiapkan pelajar Indonesia untuk mampu bersaing di era teknologi.
“Ini memang sesuai harapan dari Pak Presiden bahwa kita menciptakan banyak lagi siswa siswi unggul yang bisa mengakses universitas-universitas terbaik dunia. Ini menjadi penting sebagai bagian dari transformasi pendidikan di tanah air,” kata Meutya.
Menkomdigi mengungkap, seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama, khususnya juga di timur Indonesia yang harus selalu diperhatikan.
Menurut Meutya, Sekolah Garuda bertujuan mencetak sumber daya manusia unggul dan berkarakter kuat, yang kelak mampu bersaing di tingkat global.
Baca juga: Menteri Brian ajak siswa Sekolah Garuda pupuk 3 sifat ini agar sukses
Ia menambahkan, Sekolah Garuda diharapkan mampu membantu siswa memaksimalkan kapasitas potensinya, melalui kurikulum yang diperbarui, peningkatan fasilitas, serta fokus pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
“Fokusnya kepada sains dan teknologi yang kita harapkan nanti juga menciptakan talenta-talenta yang memang siap untuk menjadi talenta-talenta digital dan juga membangun transformasi digital di tanah air,” ujar Menkomdigi.
SMA Negeri Siwalima Ambon adalah sekolah asrama unggulan yang diresmikan tanggal 1 Agustus 2006 oleh Gubernur Maluku periode tersebut, Karel A. Ralahalu, bertujuan mendidik siswa dari seluruh Maluku dalam bidang sains dan teknologi dengan memadukannya dengan nilai-nilai budaya Maluku dan keimanan.
Baca juga: SMA Garuda, menuju generasi Indonesia Emas
Berlokasi di dekat Pantai Natsepa, sekolah ini fokus pada pembangunan karakter, keunggulan akademik, dan kepemimpinan, serta telah menjadi salah satu SMA rujukan di Maluku.
Adapun Sekolah Garuda merupakan salah satu dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden RI Prabowo Subianto yang diperkenalkan kepada seluruh masyarakat secara serentak di 16 titik di seluruh Indonesia pada Rabu.
Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya merupakan Sekolah Garuda Transformasi dan empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.
Sekolah Garuda Transformasi memberdayakan sekolah yang sudah ada sebelumnya yang ditransformasi, sementara Sekolah Garuda Baru dibangun dari awal.
Baca juga: Sekolah Garuda perluas kesempatan anak Indonesia tembus kampus dunia
Sebanyak 12 Sekolah Garuda Transformasi meliputi SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh; SMA Unggul Del, Sumatera Utara; MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta; SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat; SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah; SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah; SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur; SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan; MAN InsanCendekia Gorontalo, Gorontalo; SMAN Siwalima Ambon, Maluku; dan SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya.
Dan empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru yang juga turut dikenalkan terdapat di Belitung Timur; Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur; Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara; dan Bulungan, Kalimantan Utara.
Hingga 2029, pemerintah menargetkan membina 80 sekolah untuk Sekolah Garuda Transformasi. Sedangkan untuk Sekolah Garuda Baru, target yang dicanangkan adalah membangun 20 sekolah hingga 2029.
Baca juga: Sekolah Garuda bakal dikenalkan secara serentak di 16 titik besok
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) telah menyiapkan empat Sekolah Garuda baru yang ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Sekolah dengan tambahan penguatan kurikulum pra-universitas ini merupakan lembaga pendidikan berasrama setara jenjang SMA yang mengutamakan pendekatan pembelajaran berbasis Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).
Para lulusan Sekolah Garuda dipersiapkan agar mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi top dunia di dalam dan luar negeri.
Sekolah berasrama dengan fasilitas modern ini dirancang untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan memutus rantai kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045.
Sekolah Garuda menerapkan dua skema pembiayaan yaitu 80 persen siswanya akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah, sedangkan 20 persen sisanya berbayar.
Baca juga: Sultra serahkan sertifikat tanah Sekolah Garuda ke Kemendiktisaintek
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.