Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar tengah mempersiapkan program Pasar Seribu Satu Malam untuk memfasilitasi 1.001 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
"Kami akan membuat piloting yang menyangkut aspek pembiayaan, capacity building, pemasaran, kemudian permodalan. Jadi pilot project-nya kita bangun pusat-pusat bisnis baru untuk UMKM di semua kota," ujar Menko Muhaimin Iskandar usai rapat bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan program ini dirancang untuk menjadi ekosistem pemberdayaan masyarakat yang mendorong para pelaku UMKM naik kelas, khususnya pelaku UMKM perempuan.
"Salah satu fokus dari seribu titik ini adalah perempuan menjadi prioritas. Memberi ruang, tempat, dan fasilitas bagi mereka untuk bisa mengeksplor dan memasarkan produk UMKM-nya," kata Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Pemerintah siapkan 500 ribu PMI lulusan SMK lewat SMK Go Global
Hal ini penting mengingat 60 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.
Selain itu, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional juga tercatat sebesar 61 persen pada 2025.
Program Pasar Seribu Satu Malam ini akan membuka kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan ruang usaha dengan harga sewa yang murah dan akses yang terjangkau.
Selain itu, program ini diyakini akan menjawab ragam permasalahan yang dialami UMKM untuk tumbuh dan naik kelas.
Baca juga: Menko Muhaimin: Aset idle pemerintah harus dimanfaatkan bantu UMKM
"Selama ini tempat pameran atau lokasi jualan terlalu sulit bagi UMKM kita. Karena itu, kami akan membangun seribu titik pilot project di seluruh Indonesia, agar pemerintah pusat dan daerah bersinergi memberi ruang bagi UMKM untuk tampil dan tumbuh," kata Muhaimin Iskandar.
Di sisi lain, Menko Muhaimin menegaskan upaya memberikan prioritas bagi pengusaha perempuan dalam program ini selaras dengan upaya pemberdayaan perempuan yang dilakukan KemenPPPA.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































