Menko AHY: Pengusaha harus lebih dulu terpanggil atasi polusi udara

3 months ago 9
Pelaku dunia usaha yang juga berkontribusi pada emisi CO2, industri, transportasi dan lain sebagainya harus terpanggil

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya peran para pelaku dunia usaha dalam mengatasi persoalan polusi udara, khususnya di Jakarta.

Dalam acara Clean Air Forum —yang merupakan rangkaian kegiatan International Conference on Infrastructure-- di Jakarta, Rabu, AHY mengatakan bahwa sektor industri dan transportasi memiliki kontribusi signifikan terhadap emisi karbon dan harus menjadi yang terdepan dalam upaya mitigasi.

“Pelaku dunia usaha yang juga berkontribusi pada emisi CO2, industri, transportasi dan lain sebagainya harus terpanggil,” kata dia.

AHY mendorong agar elektrifikasi kendaraan terus dilakukan, mengingat studi menunjukkan bahwa transportasi menjadi penyumbang utama polusi udara di Jakarta.

Ia juga menyoroti masalah truk over dimension over load (ODOL). Ia mengatakan pemerintah sedang gencar berupaya menghilangkan praktik ODOL karena dampaknya yang sangat merugikan.

Risiko utama yang disoroti adalah keselamatan, di mana ODOL terbukti menjadi penyebab banyak kecelakaan lalu lintas. Selain itu, praktik ini juga menyebabkan kerusakan jalan yang parah.

Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp41 triliun untuk memperbaiki jalan rusak dan berlubang.

AHY mengatakan seandainya ODOL ini dapat dihilangkan maka biaya perbaikan jalan rusak itu bisa dialihkan untuk konversi truk solar ke listrik.

“Padahal Rp41 triliun itu bisa jadi apa? Kalau kita willing to spend cost untuk memperbaiki jalan, seharusnya kita punya sumber daya untuk melakukan konversi, atau memperbaiki atau menjalankan aturan secara ketat,” kata AHY.

Systemiq, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berbagai pemangku kepentingan kunci dari pemerintah, lembaga think tank, masyarakat sipil, LSM, industri dan pelaku bisnis, merilis serangkaian temuan penting mengenai kualitas udara Jakarta.

Inventarisasi emisi tahun 2023 dalam laporan ini mengungkapkan bahwa sumber utama polusi udara di Jakarta adalah transportasi, industri, pembangkit listrik, pembakaran sampah dan konstruksi.

Transportasi menjadi penyumbang terbesar polusi udara Jakarta, menyumbang 65 persen dari emisi NOX, 90 persen dari CO, dan 61 persen dari emisi PM2.5.

Laporan tersebut mengidentifikasi ada empat langkah yang memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan polusi udara, yaitu adopsi bahan bakar rendah sulfur dari Euro 2 ke Euro 4, peralihan bahan bakar boiler industri dengan yang lebih bersih, integrasi sistem transportasi umum, serta penghentian pembakaran sampah terbuka.

Baca juga: Menko AHY dorong pengembangan truk listrik untuk kurangi polusi udara

Baca juga: AHY: ICI 2025 pamerkan proyek tanggul laut raksasa hingga kereta cepat

Baca juga: Menko AHY sebut IMW 2025 jadi tonggak kemajuan ekonomi maritim

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |