Menkeu Jerman desak Uni Eropa harus tegas hadapi tarif Impor AS

2 months ago 8

Berlin (ANTARA) - Wakil Kanselir sekaligus Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil pada Minggu (13/7) mengatakan bahwa Uni Eropa harus bertindak tegas terhadap Amerika Serikat jika negosiasi tarif gagal, demikian menurut surat kabar Jerman, Sueddeutsche Zeitung.

Pernyataan Klingbeil tersebut merupakan tanggapan atas ancaman Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (12/7) untuk memberlakukan tarif sebesar 30 persen terhadap impor dari UE mulai 1 Agustus, setelah negosiasi sejauh ini gagal mencapai kesepakatan.

Menyerukan diakhirinya ketegangan perdagangan yang terus meningkat, Klingbeil mengatakan, "tarif yang diberlakukan Trump hanya menghasilkan pihak-pihak yang dirugikan.

Tarif tersebut mengancam perekonomian Amerika sama halnya dengan kerugian yang ditimbulkannya bagi bisnis di Eropa."

Sebagaimana dikutip oleh Sueddeutsche Zeitung, Klingbeil menyebutkan bahwa UE tidak "membutuhkan ancaman atau provokasi baru," melainkan "sebuah kesepakatan yang adil."

Foto yang diambil pada 23 Mei 2025 menunjukkan bendera Uni Eropa di kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Selain itu, Klingbeil memperingatkan bahwa Jerman tidak akan tinggal diam jika diskusi gagal.

"Jika solusi yang adil tidak tercapai, kami harus mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi lapangan pekerjaan dan bisnis di Eropa," ujarnya, seraya menambahkan bahwa persiapan sudah dilakukan.

"Tangan kita tetap terbuka, tetapi kami tidak akan menerima segala hal begitu saja," lanjutnya.

Klingbeil juga mengatakan bahwa Jerman akan mempercepat upaya untuk mendiversifikasi hubungan perdagangan globalnya.

AS merupakan pasar ekspor terbesar bagi Jerman. Pada 2024, Jerman mengekspor barang senilai 161 miliar euro (1 euro = Rp18.960) atau setara 188 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.221) ke AS, dengan surplus perdagangan mencapai hampir 70 miliar euro, menurut data pemerintah Jerman.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |