Menkes: Gedung Onkologi RSUP Soeradji upaya tingkatkan layanan kanker

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pembangunan Gedung Onkologi RS Umum Pusat (RSUP) dr. Soeradji Tirtonegoro, di Klaten, Jawa Tengah, bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi kanker, salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Menkes mengatakan saat ini kanker menempati posisi ketiga dalam daftar penyakit penyebab kematian di Indonesia. Namun angka kasusnya terus meningkat, terutama karena deteksi dini yang sering terlambat.

“Mungkin jika kanker dideteksi lebih dini dengan teknologi yang ada saat ini, pengobatannya memiliki peluang besar untuk sembuh,” ujar Menkes dalam acara peletakan batu pertama Gedung Onkologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro.

Baca juga: RI kejar pembangunan jejaring siklotron, perkuat penanganan kanker

Sebagai langkah antisipasi, kata dia, deteksi dini menjadi penting guna menangani kanker. Tidak hanya rumah sakit pemerintah, tetapi juga rumah sakit daerah akan dilengkapi dengan peralatan untuk deteksi dini kanker. Dia berharap inisiatif ini dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien kanker di Indonesia.

Menkes mengapresiasi desain Gedung Onkologi yang sedang dibangun, yang dirancang dengan baik dan akan dilengkapi alat-alat medis yang canggih. Dia juga menekankan bahwa alat-alat tersebut tidak hanya difokuskan pada pengobatan, tetapi juga pada deteksi dini kanker dan layanan patologi anatomi yang telah memenuhi standar internasional.

“Alat-alat deteksi ini harus sudah tersedia dan kami akan memastikan kualitasnya yang terbaik, agar bisa mendeteksi kanker lebih dini. Dengan teknologi yang tepat, kita bisa memberikan pengobatan yang lebih efektif,” ucap Menkes.

Baca juga: Menkes: Pemerintah fasilitasi skrining awal penyakit kanker

Pembangunan Gedung Onkologi ini diharapkan dapat menghadirkan pelayanan kanker yang lebih paripurna, katanya, tidak hanya untuk masyarakat di wilayah Klaten dan sekitarnya, tetapi juga bagi seluruh Indonesia.

“Pengobatan kanker tidak bisa dilakukan hanya oleh satu spesialis. Harus ada kerja sama antara ahli bedah, patologi anatomi, dan onkologis,” ucap Menkes.

Menurutnya, pengobatan yang paling efektif hanya dapat dicapai dengan menggabungkan berbagai keahlian untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasien.

Baca juga: Menkes minta RS tingkatkan pengampuan layanan kanker cegah fatalitas

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |