Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa data terkait dugaan kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dibuka untuk publik melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Budi mengatakan bahwa data tersebut telah dikumpulkan oleh Kemenkes secara harian melalui jaringan Puskesmas di seluruh Indonesia dan sudah disampaikan kepada BGN untuk proses verifikasi lebih lanjut.
“Sudah ada datanya, sudah kami share kepada BGN. Nanti yang mengeluarkan BGN," ujar Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa laporan yang diterima berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sekolah-sekolah, yang telah terhubung dengan sistem pelaporan di puskesmas.
“Sekarang tinggal dicocokkin SPPG-nya, SPPG yang mana. Kami dapatnya di puskesmasnya, kemudian kita sudah link ke sekolahnya karena kita screening SPPGnya dan ini memang utamanya di BGN,” ujarnya.
Budi menegaskan bahwa Kemenkes dan BGN sedang menyiapkan mekanisme agar data tersebut dapat diakses publik secara transparan.
“Nanti, sama-sama kita atur biar bisa dibuka,” katanya.
Hingga pertengahan September 2025, Kemenkes melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG.
Sementara, BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak.
Baca juga: KemenPPPA optimistis evaluasi MBG cegah berulangnya kasus keracunan
Baca juga: BGN ungkap kasus keracunan MBG disebabkan ketidakpatuhan SPPG pada SOP
Baca juga: BGN nonaktifkan 56 SPPG imbas kasus keracunan MBG yang berulang
Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.