Jakarta (ANTARA) - Ibarat sebuah pabrik mobil berstandar yang harus memenuhi standar mutu internasional (ISO), wajah olahraga panjat tebing di Indonesia pun telah memenuhi standar itu, bahkan kini menjadi salah satu negara unggulan yang kiprah para pemanjatnya dinanti pecinta cabang olahraga tersebut di seluruh dunia.
Indonesia kini sudah sejajar dengan negara-negara kuat dan adidaya seperti Amerika Serikat, Prancis, dan China, terkait prestasi internasional di dalam cabang panjat tebing.
Tentu hal itu terjadi tidak seperti membalikkan telapak tangan, alias dengan instan dan mudah dicapai, tetapi melalui proses panjang penuh dedikasi dari para atlet, pengurus, dan induk organisasi, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Di Tanah Air, olahraga panjat tebing dikelola oleh Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), mulai dari pusat hingga tingkat daerah.
Seiring berjalannya waktu, pengelolaan itu mulai berbuah manis. Indonesia kini sudah masuk ke dalam sajian utama di setiap penyelenggaraan turnamen oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC).
Tak hanya itu, peta jalan (roadmap) 5 tahun ke depan dengan fokus pada peningkatan prestasi internasional, sekaligus memperkuat pembinaan atlet dari level akar rumput (grassroot) telah disiapkan oleh FPTI.
Sekretaris Umum PP FPTI Wahyu Pristiawan Buntoro membeberkan bahwa arah kebijakan federasi hingga 2030 akan menitikberatkan pada dua hal utama, yakni konsistensi meraih medali di nomor unggulan speed, serta peningkatan kualitas di nomor lead dan boulder.
Momentum emas di nomor speed oleh Veddriq Leonardo dalam Olimpiade Paris 2024 menjadi standar baru pencapaian prestasi yang harus dijaga. Tidak hanya itu, torehan prestasi tersebut menjadi tolok ukur bahwa Indonesia bisa bersaing di level dunia.
"Kami sudah menetapkan target yang realistis untuk dicapai, terutama setelah keberhasilan emas dalam Olimpiade sebelumnya," kata Wahyu.
Keberhasilan yang diraih atlet panjat tebing Indonesia dalam beberapa tahun terakhir harus dijaga dengan program berkesinambungan. Karena itu, FPTI menilai pembinaan berjenjang dari tingkat daerah hingga nasional mutlak harus dilakukan.
Program pencarian bibit baru di berbagai daerah sudah dirancang agar Indonesia tidak kekurangan regenerasi atlet.
Selain itu, PP FPTI juga menyusun langkah penguatan kapasitas pelatih dan wasit melalui pelatihan berstandar internasional. Semua itu penting guna membangun ekosistem panjat tebing nasional yang semakin solid.

Baca juga: FPTI: Peta jalan prestasi panjat tebing berfokus ke Olimpiade LA 2028
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.