Jakarta (ANTARA) - Pagi itu, udara di Entikong masih menyisakan embun tipis yang menempel di daun-daun, sementara suara riuh anak-anak mulai terdengar dari halaman sebuah sekolah dasar di Dusun Sontas.
Jalan setapak menuju kelas dipenuhi langkah kecil yang tergesa, bukan karena takut terlambat, tetapi karena ingin cepat sampai ke ruang belajar yang hari itu terasa berbeda.
SD Negeri 03 Sontas menjadi titik temu antara semangat belajar anak-anak perbatasan dengan niat tulus para tamu yang datang membawa pengetahuan dari luar.
Di perbatasan yang sering kita bayangkan sebagai garis pemisah, justru terselip ruang perjumpaan yang mempererat dan memperkaya.
Di balik suasana sederhana itu, hadir para pegawai muda Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang hari itu datang bukan untuk memeriksa dokumen perjalanan atau menegakkan aturan lintas negara, tetapi untuk berbagi ilmu melalui program Imigrasi Mengajar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Desa Binaan Imigrasi, sebuah inisiatif yang melampaui fungsi administratif dan masuk ke wilayah sosial kemasyarakatan.
Di ruang kelas, mata-mata kecil memandang penuh rasa ingin tahu, menunggu pelajaran yang akan dibawakan dengan cara berbeda dibanding hari-hari biasanya.
Hari itu, fokus pembelajaran adalah bahasa Inggris, sebuah keterampilan yang semakin penting di wilayah perbatasan yang setiap harinya bersinggungan dengan lalu lintas antarnegara.
Anak-anak kelas 4A dan 4B belajar mengenal abjad dalam bahasa Inggris, berlatih memperkenalkan diri, dan mengeja nama mereka.
Suasana kelas berubah hidup ketika satu per satu diminta maju ke depan untuk mengucapkan salam Good morning dan memperkenalkan diri.
Ada yang melakukannya dengan lantang dan penuh percaya diri, ada pula yang masih malu-malu, tetapi semuanya mencoba.
Latihan ini diakhiri dengan tugas menulis usia masing-masing dalam bahasa Inggris, memberi mereka pengalaman langsung menggunakan bahasa asing dalam konteks yang sederhana namun bermakna.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.