Menhub tekankan peran digitalisasi perkuat transportasi berkeselamatan

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya digitalisasi dalam memperkuat sistem transportasi darat yang efisien dan berkeselamatan, sekaligus mendorong transparansi tata kelola serta peningkatan efektivitas pengawasan logistik secara menyeluruh di Indonesia.

"Sistem transportasi darat yang modern, berkeselamatan, dan berdaya saing dapat terbangun dengan pendekatan digital yang menyeluruh," kata Menhub Dudy dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dia menegaskan hal itu saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub bertema “Kolaborasi Strategis dan Digitalisasi Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan untuk Transportasi Darat yang Aman dan Berkeselamatan” di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Menurut dia, pemanfaatan inovasi teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pengawasan, penegakan hukum, hingga manajemen logistik merupakan kunci penting untuk memperkuat tata kelola transportasi darat yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel.

Dudy menambahkan, salah satu tantangan umum yang dihadapi saat ini pada sektor transportasi darat adalah masalah angkutan over dimension, over loading (ODOL).

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat angkutan ODOL, Menhub menekankan pentingnya pengawasan ketat dan digitalisasi. Upaya pencegahan kecelakaan akibat angkutan ODOL dapat dilakukan melalui pengawasan yang ketat serta penerapan sistem digital.

"Teknologi, integrasi data, dan pengawasan berbasis digital berperan penting dalam menekan angka pelanggaran sekaligus dapat meningkatkan keselamatan di sektor transportasi darat,” ujar Menhub Dudy.

Baca juga: Menhub koordinasikan lintas kementerian demi capai target zero ODOL

Dia juga menyebutkan, masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di tanah air kerap menjadi sorotan publik. Banyak kejadian kecelakaan yang melibatkan angkutan barang, di mana salah satu faktor dominan adalah pelanggaran terhadap daya angkut serta penggunaan kendaraan yang berdimensi tidak sesuai ketentuan.

Berdasarkan data Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, ada lebih dari 430.000 kendaraan yang diperiksa di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) di seluruh Indonesia melakukan pelanggaran ODOL. Angka pelanggaran yang sangat tinggi ini tentu berimplikasi langsung pada keselamatan lalu lintas.

Terbukti dari data Jasa Raharja, penyebab kecelakaan nomor dua disebabkan oleh kendaraan ODOL, di mana pada tahun 2024 terdapat lebih dari 6.000 korban meninggal dunia. Sementara itu, dari Januari 2025 hingga Mei 2025, terjadi lebih dari 7.000 kejadian kecelakaan dengan jumlah korban meninggal dunia lebih dari 2.000 orang.

Oleh karena itu, Dudy menegaskan komitmen Kemenhub untuk senantiasa memprioritaskan aspek keselamatan dalam berlalu lintas.

"One is too many, satu nyawa sudah terlalu banyak. Setiap korban jiwa adalah kehilangan yang tak ternilai dan karena itu upaya pencegahan harus dilakukan dengan serius, konsisten, dan terukur,” tutur Menhub.

Ia menambahkan, pemerintah bersama para pemangku kepentingan telah menyepakati zero ODOL pada tahun 2027. Keberhasilan program itu menuntut keseriusan dari semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah serta pelaku usaha hingga masyarakat.

Menhub berharap Rakornis yang diselenggarakan itu dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang implementatif dalam penanganan angkutan ODOL.

Baca juga: Akademisi: Digitalisasi dan integrasi kunci penanganan kendaraan ODOL

"Semoga Rakornis ini menghasilkan kesepahaman, sinergi, dan komitmen bersama dalam mewujudkan transportasi darat yang aman dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Menhub.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |