Jakarta (ANTARA) - Keguguran pada wanita hamil di trimester pertama merupakan pengalaman yang relatif umum selama kehamilan, terjadi pada sekitar 10 hingga 20 persen kehamilan yang diketahui.
Ditulis laman Hindustan Times, Rabu, Dr Sujata Rathod, konsultan, dokter kandungan dan ginekolog, KIMS Hospitals, Thane, mengatakan trimester pertama memiliki periode singkat selama tiga bulan yang ditandai dengan perubahan dan perkembangan akut selama kehamilan dan itulah sebabnya keguguran dapat terjadi selama transformasi ini.
"Keguguran dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan kelainan kromosom, kadar hormon, atau masalah medis sebelumnya. Terlepas dari apakah keguguran dapat dihindari atau tidak, wanita dapat terus menjalani tindakan pencegahan kehamilan tertentu," katanya.
Baca juga: 10 tanda hamil muda yang sering muncul
Kelainan kromosom menyumbang penyebab paling sering, yang merupakan kesalahan genetik acak yang di luar kendali, bukan dari kesehatan, gaya hidup atau tindakan yang dilakukan ibu. Meski demikian, ada beberapa faktor yang dapat mendukung kehamilan dini yang sehat.
"Diet seimbang, hidrasi yang cukup, dan istirahat yang cukup sangat penting. Menghindari tembakau, alkohol, obat-obatan terlarang, dan bahkan kafein yang berlebihan dapat mengurangi risiko," kata Dr. Sangita Gandhi, konsultan, dokter kandungan dan ginekolog di Rumah Sakit Jupiter, Thane.
Selain itu, wanita dengan kondisi yang mendasarinya seperti diabetes, gangguan tiroid, atau penyakit autoimun harus mencari konseling prakonsepsi dan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan mereka untuk mengoptimalkan kesehatan sebelum dan selama kehamilan.
Baca juga: Pertambahan usia hingga kehamilan sebabkan pelemahan otot panggul
Selain kesejahteraan fisik bagi wanita, Rathod mengatakan perlu membangun kesejahteraan emosional bagi wanita untuk menyatakan proses ini tanpa kontroversi.
Pendidikan dan kesadaran memungkinkan wanita dalam memilih kapan dan bagaimana mengungkapkan tanda-tanda awal keguguran jika mereka mengalaminya, dan bagaimana mereka dapat mencari nasihat dan layanan medis.
Sementara itu, perawatan prenatal yang proaktif memainkan peran penting dalam mengurangi risiko. Dr. Gandhali Deorukhkar, konsultan kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai Pusat mengatakan memulai mengonsumsi asam folat setidaknya tiga bulan sebelum pembuahan telah terbukti dapat mengurangi cacat tabung saraf dan mendukung perkembangan janin.
Baca juga: Kiat beri dukungan untuk kehamilan yang aman secara emosional
"Wanita juga harus menjalani pemeriksaan untuk mengetahui ketidakseimbangan hormon, infeksi, dan kelainan rahim — terutama jika mereka pernah mengalami keguguran sebelumnya. Pemeriksaan USG dan tes darah secara teratur pada minggu-minggu awal dapat membantu memantau kelangsungan kehamilan," katanya.
Ia menambahkan bahwa dukungan emosional sama pentingnya, karena stres dan kecemasan dapat memengaruhi keseimbangan hormon. Dengan panduan medis yang tepat, wanita dapat memiliki kehamilan yang sehat di masa mendatang meski keguguran pernah terjadi.
Baca juga: Cegah diabetes selama kehamilan dengan pola makan bergizi seimbang
Baca juga: Pentingnya nutrisi lengkap untuk ibu hamil dan janin
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025