Jakarta (ANTARA) - Setiap orang memiliki cara berbeda dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Ada yang merasa lebih nyaman dalam kesendirian, ada yang senang bergaul dengan banyak orang, dan ada pula yang berada di antara keduanya.
Kepribadian ini secara umum dikategorikan menjadi introvert, ekstrovert, dan ambivert. Memahami perbedaan ketiganya tidak hanya membantu kita mengenali diri sendiri, tetapi juga membangun hubungan sosial yang lebih baik dengan orang lain.
Lantas, apa saja perbedaan utama di antara ketiganya? Simak penjelasannya berikut ini. Melansir berbagai sumber.
Baca juga: Tips memilih aroma parfum sesuai dengan kepribadian
Mengenal perbedaan introvert, ekstrovert, dan ambivert
1. Introvert
Seorang introvert umumnya memperoleh energi ketika sedang menyendiri dan lebih menikmati ketenangan untuk berpikir atau merenung. Mereka bukan berarti anti-sosial, hanya saja lebih memilih berinteraksi dengan lingkaran kecil, seperti satu atau dua orang terdekat.
Setelah bersosialisasi dalam waktu lama, seorang introvert cenderung membutuhkan waktu sendiri guna mengembalikan energi-nya. Mereka juga kurang menyukai obrolan ringan yang sekadar basa-basi dan lebih tertarik pada percakapan yang mendalam dan bermakna.
Berikut beberapa ciri khas kepribadian introvert yang bisa dikenali:
• Lebih nyaman bekerja sendiri
Jika kalian merasa lebih fokus dan produktif saat bekerja sendiri dibanding dalam kelompok, kemungkinan besar kalian memiliki sifat introvert. Mereka cenderung lebih bisa berkonsentrasi tanpa banyak distraksi dari orang lain.
• Memiliki pemikiran yang mendalam dan penuh pertimbangan
Introvert biasanya tidak bertindak secara spontan. Sebelum mengambil keputusan, mereka cenderung memikirkannya secara matang, melakukan riset, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan.
• Sering dianggap suka melamun
Dalam situasi sosial, introvert kadang terlihat seperti sedang melamun atau tenggelam dalam pikiran-nya sendiri. Sebenarnya, mereka hanya sedang asyik dengan dunia batinnya yang kaya akan refleksi dan pemikiran mendalam.
• Lebih suka menulis daripada berbicara
Ketika harus mengungkapkan ide atau perasaan, introvert lebih nyaman melakukannya lewat tulisan daripada berbicara langsung, terutama jika mereka merasa belum siap untuk berbicara secara spontan.
Baca juga: 7 jenis profesi yang cocok bagi para introvert
2. Ekstrovert
Berada di sisi yang berlawanan dengan introvert, ekstrovert sering kali dikenal sebagai pribadi yang ceria dan mudah bergaul. Jika introvert lebih nyaman dalam kesendirian, ekstrovert justru mendapatkan energi dari interaksi sosial.
Sering kali, ekstrovert dianggap sebagai orang yang suka mencari perhatian. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Mereka bukan sekadar ingin menjadi pusat perhatian, tetapi lebih karena energi mereka tumbuh ketika terlibat dalam percakapan atau kegiatan sosial. Mereka yang memiliki kepribadian ekstrovert cenderung mencari pengalaman baru dan selalu ingin memperluas lingkup pergaulannya.
Berikut ciri-ciri kepribadian ekstrovert lainnya:
• Kurang nyaman saat sendirian
Berbeda dengan introvert yang butuh waktu sendiri untuk mengisi energi, ekstrovert justru merasa kehabisan energi jika terlalu lama menyendiri. Mereka merasa lebih segar dan bersemangat ketika berada di tengah banyak orang.
• Menikmati kebersamaan dalam kelompok besar
Ekstrovert lebih nyaman berada dalam lingkungan sosial yang ramai. Mereka senang berkumpul dengan banyak orang dan tidak ragu mengambil peran sebagai pemimpin, baik dalam kerja kelompok maupun acara sosial di luar pekerjaan.
• Memiliki jaringan pertemanan yang luas
Karena mudah bergaul dan senang berinteraksi, ekstrovert cenderung cepat akrab dengan orang baru. Hal ini membuat mereka memiliki banyak teman serta jaringan sosial yang luas.
• Berkepribadian ceria dan optimis
Ekstrovert dikenal sebagai pribadi yang ramah, penuh semangat, dan berpikiran positif. Mereka cenderung melihat sisi terang dalam berbagai situasi dan tidak terlalu lama tenggelam dalam kesulitan.
• Berani mengambil risiko
Ekstrovert umumnya tidak terlalu khawatir dengan tantangan atau keputusan berisiko. Mereka menikmati tantangan dan merasa sangat puas ketika suatu tindakan berani yang mereka ambil membuahkan hasil.
Baca juga: Penyebab seseorang menjadi Introvert
3. Ambivert
Ambivert adalah seseorang yang berada di antara introvert dan ekstrovert. Mereka memiliki keseimbangan antara dua kepribadian tersebut, tergantung pada situasi dan suasana hati mereka.
Seorang ambivert bisa menikmati waktu sendirian seperti introvert, tetapi juga merasa nyaman berada di tengah banyak orang seperti ekstrovert. Keunikan ambivert terletak pada fleksibilitas-nya dalam beradaptasi.
Dalam situasi sosial tertentu, mereka bisa menjadi pribadi yang aktif dan berbicara dengan percaya diri. Namun, ada kalanya mereka lebih memilih untuk diam dan menikmati waktu sendiri guna mengisi ulang energi.
Berikut ciri-ciri kepribadian ambivert yang perlu kalian ketahui:
• Pendengar yang baik sekaligus komunikator yang efektif
Jika ekstrovert lebih dominan dalam berbicara dan introvert lebih banyak mengamati serta mendengar, ambivert justru mampu menyeimbangkan keduanya. Mereka tahu kapan harus berbicara dan kapan sebaiknya mendengarkan dengan saksama.
• Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
Ambivert memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi dan orang-orang di sekitarnya. Mereka bisa bersikap terbuka dan aktif di lingkungan yang ramai, tetapi juga nyaman dengan suasana yang lebih tenang.
• Nyaman dalam interaksi sosial, tetapi juga menghargai waktu sendiri
Saat mendapat undangan acara atau pesta, ambivert biasanya mempertimbangkan baik buruknya sebelum memutuskan untuk datang. Mereka bisa menikmati suasana ramai, tetapi juga tidak keberatan melewatkan-nya demi waktu sendiri.
• Memiliki empati yang tinggi
Sebagai pendengar yang baik, ambivert dapat memahami perasaan orang lain dengan lebih dalam. Mereka cenderung menanggapi permasalahan seseorang dengan memberi pertanyaan yang membantu, bukan sekadar mendengar tanpa makna.
• Menjadi penyeimbang dalam interaksi sosial
Dalam sebuah percakapan atau pertemuan, ambivert sering kali berperan sebagai penengah. Mereka bisa memulai pembicaraan di situasi yang canggung, sehingga orang-orang yang lebih pendiam merasa lebih nyaman untuk ikut berpartisipasi.
Baca juga: Introvert dan Ekstrovert, simak pengertian dan ciri-cirinya
Baca juga: 2 Januari Hari Introvert, bagaimana sejarahnya?
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025