Mendag minta manfaatkan alternatif Eropa di tengah tarif AS 19 persen

2 months ago 15

Denpasar (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meminta eksportir Indonesia dapat memanfaatkan alternatif ekspor ke Uni Eropa di tengah penerapan tarif ekspor Amerika Serikat 19 persen.

“Kita punya alternatif pasar baru di Uni Eropa 27 negara, kita sudah perjanjian dagang, kemudian di IEU-Asia,” kata dia usai melepas ekspor vanila, kayu manis, dan madu dari Bali ke Hongkong.

Mendag Budi sendiri menanggapi tarif ekspor Amerika Serikat dengan tenang, sebab Indonesia masih punya kesempatan luas dan di ASEAN tarif 19 persen itu termasuk terendah bersama dengan Filipina.

Begitu pula dengan tarif Amerika Serikat ketika ekspor produk ke Indonesia yang dikenakan 0 persen di hampir semua produk, sebab menurutnya sejak awal sudah banyak produk mereka yang Indonesia beli tanpa mereka dikenakan tarif.

Mendag mengakui bahwa berjualan di pasar internasional tidak mudah kecuali memiliki perjanjian dagang, namun dengan Indonesia membuka pasar baru di beberapa negara ini membuat produk Indonesia bisa masuk ke negara tersebut.

“Tahun ini kita sudah menyelesaikan perjanjian dagang Indonesia-Kanada, kemudian IEU-CEPA (Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement), IEU-Asia, jadi negara Rusia dan sekitarnya sudah bikin perjanjian dagang, yang baru kemarin itu IEU-Jepang,” ujarnya.

“Jadi IEU atau negara Uni Eropa sebanyak 27 negara Eropa sekarang sudah ada perjanjian dagang dengan Indonesia,” sambung Mendag.

Budi Santoso ingin eksportir dalam negeri memanfaatkan kesempatan besar ini, bersamaan dengan itu pemerintah daerah diminta menggerakkan ekonomi masyarakat sehingga produk lokal masuk standarisasi untuk ekspor.

“Kesempatan besar buat kita untuk masuk pasar-pasar ke Uni Eropa, nanti tarifnya banyak yang nol persen, jadi banyak negara yang belum mempunyai perjanjian dagang dengan Eropa, di ASEAN pun belum banyak dan kita salah satu yang sudah melakukan perjanjian itu,” kata dia.

Saat ini sendiri di tengah program UMKM Bisa Ekspor gagasan Kementerian Dalam Negeri sendiri sebanyak 600 lebih UMKM sudah ikut dengan nilai transaksi yang terjadi sebesar 87,5 juta dolar AS atau setara Rp1,3 triliun.

Oleh karena itu ia mendorong masyarakat di daerah yang memiliki potensi produk segera diakomodir dan dibantu kementerian untuk mencari pembeli di luar negeri.

Baca juga: Pertamina siap membawa produk UMK asal Papua ke pasar ekspor

Baca juga: Mendag lepas ekspor produk senilai Rp5,7 miliar dari Bali ke Hongkong

Baca juga: UMKM binaan Pertamina ekspor perdana alas kaki

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |