Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan pentingnya transformasi tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi tantangan era digital dan disrupsi teknologi.
"Kita harus mengubah cara pandang terhadap tenaga kerja, dari sekadar 'labour' menjadi 'human potential'. Transformasi ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pribadi, kreativitas, dan inovasi, bukan hanya mengejar hasil produksi," ujar Menaker dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menaker menjelaskan, transformasi yang dimaksud meliputi peningkatan keterampilan yang seimbang, mencakup kemampuan teknis, kognitif, dan interpersonal, untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya saing global.
Menurutnya, paradigma baru yang berfokus pada pendekatan people-centric dan purpose-centric menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
Ia juga menitikberatkan perlunya mengadopsi pola pikir berkembang di level individu dan organisasi untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan kebutuhan dunia kerja untuk menghadapi tantangan era Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA).
Laporan Future of Jobs 2025 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) menunjukkan bahwa 63 persen perusahaan menghadapi kesenjangan keterampilan (skill gap) tenaga kerja. Yassierli menggarisbawahi bahwa literasi teknologi, kreativitas, dan kepemimpinan adalah keterampilan utama yang harus dikembangkan untuk memenangkan persaingan global.
Sebagai langkah konkret, Kemnaker telah meluncurkan kerangka kerja berbasis pendekatan human-centered yang diharapkan dapat membangun budaya pertumbuhan yang meningkatkan peluang untuk melampaui target kinerja dan mempercepat inovasi.
Menaker mengajak semua pihak untuk bersinergi menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan kompetitif.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, dalam gelaran business meeting BNI 2025 bertujuan untuk merumuskan dan menyelaraskan strategi dari BNI agar terus berupaya meningkatkan kinerja bank secara berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Rencana strategis perseroan 2025 akan selaras dengan sasaran pembangunan nasional diantaranya peningkatan kinerja, peningkatan jaringan internasional secara selektif, serta meningkatkan green financing," ucapnya.