Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menginginkan agar para kurator tetap melaksanakan asas keberlanjutan usaha (going concern) dari perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang sudah dinyatakan pailit.
"Itu kan harapan kita, harapan kita seperti itu," kata Menaker, ditemui di Jakarta, Kamis.
Menaker menyampaikan, pemerintah terus memantau dinamika yang terjadi di perusahaan tekstil terbesar yang dimiliki Indonesia yang berlokasi di Jawa Tengah tersebut, serta telah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian untuk mencari solusi terbaik.
"Dengan Pak Menko (Perekonomian), nanti kita coba monitor bersama," ujarnya.
Ia turut menyatakan, pihaknya sudah melangsungkan pertemuan dengan pada kurator Sritex.
"Kemarin kami sudah pernah ketemu, nanti kita lihat lagi," katanya pula.
Pengadilan Niaga Semarang yang sebelumnya menetapkan perusahaan tekstil Sritex pailit, menunjuk empat kurator atau pihak yang bertanggung jawab mengurus kepailitan perusahaan.
Keempat kurator tersebut masing-masing Deni Ardiansyah, Nur Hidayat, Fajar Romy Gumilar, dan Nurma Candra Yani Sadikin. Sementara untuk hakim pengawas dalam proses pailit PT Sritex ialah Haruno Patriadi.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita tengah melakukan pendekatan ke para kurator PT Sritex untuk memastikan perusahaan tersebut tetap berproduksi dan tak melakukan PHK.
"Jadi kami akan melakukan pendekatan dengan mereka, dengan kurator. Agar kita sama-sama mengedepankan kepentingan nasional kita. Dan mengajak kurator itu juga bisa merasakan, untuk melihat pentingnya sektor tekstil," kata Menperin Agus ditemui di Jakarta, Jumat (3/1).
Ia mengatakan, permasalahan yang dihadapi oleh Sritex jauh lebih kompleks dari apa yang nampak di permukaan, mengingat putusan pengadilan telah mengesahkan perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut pailit.
Meski demikian, Menperin Agus mengupayakan untuk memastikan Sritex bisa terus melakukan produksi, itu karena selain perusahaan tekstil yang berlokasi di Jawa Tengah tersebut memiliki jumlah karyawan yang banyak, juga mempunyai kredibilitas yang baik di pasar internasional.
Baca juga: Kurator: Keluarga pemilik ikut tagih utang Rp1,2 triliun ke PT Sritex
Baca juga: Menperin lakukan pendekatan ke kurator, pastikan Sritex tetap produksi
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025