Membidik dua miliar rupiah di lahan sawah berteknologi

1 month ago 13

Tanah Laut, Kalimantan Selatan (ANTARA) - Sore itu, sejumlah pria berdiskusi di bawah rindang pohon di tepi lahan mati yang baru dihidupkan kembali. Mereka merancang strategi cermat demi meraih Rp2 miliar dari lahan bantuan pemerintah itu.

Berseragam rompi hijau bertuliskan "Brigade Pangan", mereka adalah para petani muda, garda terdepan swasembada pangan.

Sebuah peta terbentang di atas meja kayu sederhana menyatukan sebagian tim Brigade Pangan di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan itu.

Mereka membentuk lingkaran, rapat, berdiskusi serius mengenai strategi untuk mengelola sawah yang ditugaskan negara kepada para pasukan penggarap sawah berteknologi. Semua tahu, keberhasilan ini akan jadi kebanggaan daerah.

Di sekitar mereka, hamparan tanah hitam terbentang luas. Beberapa titik sudah terlihat parit irigasi buatan, tanda awal persiapan tanam di lahan seluas 359 hektare yang disiapkan pemerintah itu.

Kawasan di pelosok Desa Ujung ditetapkan Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Laut sebagai tempat percontohan pengolahan pertanian modern yang diolah Brigade Pangan.

Teknologi jadi senjata utama. Mereka tahu, kerja di sawah modern bukan hanya soal menanam dan memanen. Ada manajemen, data, dan strategi pasar yang tak boleh diabaikan.

Suara tawa sesekali pecah, memecah ketegangan diskusi. Keakraban itu menjadi modal sosial, menguatkan rasa saling percaya di antara mereka sebagai satu tim.

Brigade Pangan Ujung Jaya di Desa Ujung Kecamatan Bati-Bati melalukan rapat pembasan persiapan tanam dilahan Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Desa Ujung, Bati-Bati, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kamis (14/8/2025). ANTARA/Harianto

Kehadiran brigade yang dibentuk Kementerian Pertanian dengan pendampingan pemerintah daerah dapat membawa harapan bagi kemajuan ekonomi. Jika berhasil, hasil panen akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan desa secara signifikan.

Rapat kecil itu berakhir dengan kesepakatan jelas. Mereka akan mulai menanam pada lahan yang ditetapkan seluas kurang lebih 230 hektare, bergerak bersamaan dengan bulan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dengan tekad yang mengakar dan visi yang terarah dan kuat, mereka menyatukan langkah dan pikiran agar mencapai misi Rp2 miliar sekali masa panen, dengan estimasi pembagian Rp40 juta per orang.

Baca juga: Brigade Pangan, Kementan pacu petani milenial kelola pertanian modern

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |