Masjid Sa'ad bin Abi Waqqash, oase di tengah gemerlap Kota Guangzhou

3 hours ago 2
Masjid itu bukan sekadar bangunan tua yang dilestarikan, melainkan juga menjadi tempat bertemunya kaum Muslim dari berbagai penjuru dunia

Guangzhou, China (ANTARA) - Udara di dalam ruangan khusus itu terasa berbeda. Panasnya Kota Guangzhou seakan tersaring oleh tembok tua kokoh berarsitektur China pada era Dinasti Tang.

Di balik tembok yang berukir itu, terdapat sebuah pusara, di tengahnya terdapat nisan terbuat dari granit yang menjadi persinggahan terakhir seorang sahabat, sekaligus paman Rasulullah SAW, Sa'ad bin Abi Waqqash.

Di sekeliling pusara, ada karpet yang digelar untuk peziarah berdoa. Di dalam ruangan juga terdapat Alquran dan beberapa buku doa.

Kesunyian ruangan itu seringkali pecah oleh lantunan-lantunan doa yang diucapkan lirih dari para peziarah yang datang dari berbagai negara.

Setiap peziarah menemukan sudutnya masing-masing. Mereka duduk bersila di karpet yang tersedia, sambil bibirnya komat-kamit melafalkan kalimat tahlil, tasbih, maupun surah Al-Fatihah, menghadiahkan pahala untuk sang sahabat.

Mereka yang berziarah beraneka ragam. Ada pria tua berjanggut putih dengan sorban, tangannya yang berurat memegang tasbih, matanya terpejam dalam kekhusukan.

Ada pula pemuda-pemuda yang berasal dari Pakistan maupun Bangladesh ikut mendoakan paman Rasulullah SAW itu.

Meski berbeda bangsa, bahasa, dan usia, ada satu kesamaan yang memancar dari wajah mereka, yaitu sebuah penghormatan yang mendalam terhadap Sa'ad bin Abi Waqqash.

Mereka tidak sekadar berziarah, mereka sedang melakukan sebuah perjalanan spiritual, menjembatani zaman yang terpaut ribuan tahun.

Wakil Ketua Asosiasi Islam China Wang Wenjie mengatakan Sa'ad bin Abi Waqqas adalah sosok yang memperkenalkan Islam di Negeri Tirai Bambu.

Dalam kunjungannya ke China pada 651 Masehi, Abi Waqqas disambut baik oleh Kaisar Dinasti Tang. Ia mendapatkan izin dari Kaisar Dinasti Tang untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat, kala itu.

"Abi Waqqas bertemu dengan Kaisar dari Dinasti Tang untuk mempromosikan budaya Islam di China. Kaisar Dinasti Tang memberikan izin ke Abi Waqqas untuk mengenalkan praktik Islam di sini. Kemudian ia mendirikan masjid yang pertama di Guangzhou," ujar Ketua Asosiasi Islam Guandong itu.

Tidak hanya di wilayah itu ia memperkenalkan Islam. Setelah dia kembali ke Arab, kemudian balik lagi ke China, ia melanjutkan dakwahnya ke wilayah China di bagian selatan, kata Wenjie.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |