Kudus (ANTARA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini semakin meluas, karena didukung 21 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi untuk melayani puluhan ribu pelajar dari ratusan sekolah di wilayah Kudus.
"Program makan bergizi gratis ini merupakan bentuk dukungan kita terhadap program Presiden. Tujuannya jelas, agar anak-anak kita sehat, cerdas, dan menjadi generasi emas Indonesia," kata Bupati Kudus Sam'ani dalam peresmian SPPG Kaliputu Kota Kudus yang dikelola oleh Yayasan Bakti Semesta Utama, di Kudus, Minggu.
Menurut dia keberadaan SPPG di Kudus menjadi langkah nyata mewujudkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
Untuk itu, dia mengingatkan, pentingnya koordinasi antara pengelola SPPG, Puskesmas, serta Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) agar pelaksanaan program berjalan lancar tanpa kendala.
"Kami minta setiap kepala SPPG berkoordinasi langsung dengan Puskesmas terdekat. Sebaiknya koordinatornya berkantor di kantor Dinkes Kudus, sehingga ketika ada masalah, bisa segera dikomunikasikan dan diselesaikan," ujarnya.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan agar pengadaan bahan makanan untuk program MBG dilakukan melalui pasar-pasar tradisional dan pedagang lokal, guna mendukung ekonomi masyarakat dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kudus.
Baca juga: Presiden Prabowo puji Kepala BGN kembalikan anggaran MBG Rp70 triliun
Terkait ketersediaan SPPG, dia optimistis, hingga akhir tahun bisa tersedia 81 SPPG, sedangkan 21 SPPG di antaranya sudah beroperasi dan 60 lainnya masih dalam tahap pengerjaan dan diharapkan selesai sebelum akhir tahun.
Sebagai upaya pengawasan, Pemkab Kudus juga meminta semua pengelola SPPG untuk memasang kamera pemantau (CCTV) di sejumlah titik SPPG. Kamera tersebut akan terhubung dengan sistem pemantauan milik Kodim, Polres, dan Badan Gizi Nasional (BGN), tanpa mengganggu kegiatan rutin di lokasi.
"CCTV ini untuk memastikan pelaksanaan program berjalan aman dan transparan, sekaligus bisa dimonitor oleh masyarakat," ujarnya.
Muis Toni, pengelola SPPG Kaliputu Kota Kudus mengakui saat ini melayani 2.916 siswa dari 16 lembaga pendidikan, mulai dari TK, pondok pesantren, SD, SMP, hingga SMA. Sedangkan kapasitas maksimal menu makanan yang disediakan hingga 4.100 siswa.
"Mekanisme distribusi makanan dilakukan setiap hari. Sedangkan bahan baku makanan diterima pada siang hari, dan menu makan yang siap akan didistribusikan ke sekolah-sekolah setiap pagi sesuai menu bergizi yang telah ditetapkan," ujarnya.
Baca juga: Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG
Baca juga: Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.