Masih banjir, warga Jaktim pertanyakan fungsi Sodetan Ciliwung

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga di Jakarta Timur (Jaktim) Banjir mempertanyakan fungsi Sodetan Ciliwung di Jalan Otista, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menyusul banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Selasa pagi.

"Puncak tingginya (banjir, red) hari ini. Makanya, saya bingung, sodetan di Otista ini tak ada fungsinya atau gimana, katanya udah jadi," kata warga RT 12/RW 04, Kebon Pala II, Jakarta Timur, Wahyu (45) saat ditemui di lokasi banjir, Selasa.

Banjir di Jalan Kebon Pala II sejak pagi hingga siang ini mencapai dua meter akibat luapan sungai Ciliwung.

Menurut Wahyu, seharusnya dengan adanya sodetan Ciliwung, air banjir kiriman bisa dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).

"Sodetan itu dibuangnya (air) harusnya ke BKT, kalau BKT lebih besar areanya. Mengapa harus banjir lagi di sini jika sudah dibuat sodetan? Kalau udah berfungsi, mengapa di sini masih tinggi terus, airnya," ujar Wahyu.

Baca juga: Hujan deras guyur Jakarta karena aktivitas atmosfer yang meningkat

Apalagi, kata Wahyu pemerintah juga sudah melakukan normalisasi Kali Ciliwung sehingga beberapa rumah warga terkena dampaknya.

"Malah yang kena normalisasi, mengeluh. Jika tahu masih kena banjir, tak usah dinormalisasi, malah jadi sebelah kanannya yang kena, di sini udah surut, di sana belum, karena pembuangan airnya di bawah kali," ujar Wahyu.

Wahyu berharap, Sodetan Ciliwung dapat lebih ditekankan fungsinya agar banjir di Jakarta tidak terlalu besar, bahkan kalau bisa Jakarta bebas dari banjir.

Hal serupa dikatakan Ketua RT 10/RW 04, Jalan Kebon Pala II, Jakarta Timur, Rukimah (53) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa lebih membenahi dan membuktikan bahwa Kali Ciliwung merupakan upaya yang efektif dalam mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.

"Harapan kami sebagai warga yang terdampak banjir mohon ditindaklanjuti upaya banjir ini, dinormalisasi lagi. Lanjutin lagi sampai Manggarai, karena normalisasi yang belum maksimal ini, kalau dari atas intensitas hujan di Bogor tinggi, jadi dampak ke sini," kata Rukimah.

Baca juga: Banjir Jakarta, warga milih mancing di depan MTSN 23 Jakarta

Sebelumnya, rumah di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur masih dilanda banjir mencapai satu sampai dua meter pada Selasa pagi akibat sungai Ciliwung meluap.

Banjir yang melanda sejak Senin (3/3) dini hari itu tak kunjung surut hingga menyebabkan aktivitas warga terganggu.

Ada komitmen

Terlihat sejak pagi hingga sore ini warga bolak balik menyelamatkan pakaian dan dokumen pentingnya dari rumah ke permukiman atas. Untuk menuju ke rumahnya pun ada yang harus menggunakan perahu karet atau baju pelampung.

Terlihat juga beberapa warga masih bertahan di rumahnya. Sebagian ada yang bertahan di ruang lantai atas miliknya.

Petugas terus berusaha mengevakuasi warga yang hendak pindah ke pengungsian ataupun yang mau ke rumahnya untuk mengambil barang bawaannya.

Baca juga: Kemensos dirikan dapur umum bantu korban banjir Jakarta, Bogor, Bekasi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebelumnya, berkomitmen untuk lebih fokus membenahi Kali Ciliwung sebagai upaya mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.

"Sekarang, dengan PSN (Program Strategis Nasional) pengendalian banjir, kami akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung," ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.

Dia mengatakan pengerukan waduk dan sungai-sungai masuk dalam program 100 hari kerja dirinya bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |