Seoul (ANTARA) - Mantan perdana menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Han Duck-soo, Jumat, mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden setelah mengundurkan diri dari jabatan PM sehari sebelumnya.
Melalui konferensi pers di Majelis Nasional Korsel yang disiarkan di televisi, Han mengatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar pada 3 Juni mendatang setelah dia memutuskan untuk mencari apa yang bisa dilakukannya bagi masa depan negara. Dia berjanji akan melakukan upaya maksimal agar dapat terpilih dalam pilpres.
Jika terpilih, Han mengaku siap melakukan upaya maksimal untuk mengubah konstitusi negara dan menyelenggarakan pemilihan parlemen dan presiden secara serentak pada tahun ketiga dari lima tahun masa jabatannya sesuai dengan konstitusi baru.
Han juga berjanji akan segera mengundurkan diri sebagai presiden setelah pilpres, yang mengindikasikan kesediaannya untuk memperpendek masa jabatan presiden selama lima tahun menjadi tiga tahun.
Mantan PM Korsel itu, yang menjabat sebagai pelaksana tugas presiden usai pelengseran Yoon Suk-yeol akibat kasus penerapan darurat militer, mundur dari jabatannya pada Kamis (1/5).
Han telah menjadi salah satu calon presiden yang diunggulkan di kalangan pemilih konservatif.
Survei terkini menunjukkan bahwa tingkat dukungan bagi Han mencapai 13 persen, melampaui skor persetujuan para calon presiden dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang berhaluan konservatif.
Angka tersebut jauh di bawah dukungan 42 persen yang diraih Lee Jae-myung, kandidat presiden dari Partai Demokrat yang beraliran liberal.
Hasil survei tersebut didasarkan pada survei terhadap 1.000 calon pemilih yang dilakukan pada Senin (28/4) hingga Rabu (30/4). Margin kesalahan dari survei tersebut adalah plus dan minus 3,1 poin persentase dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025