Mantan napiter: Kemenangan HTS di Suriah berkat persatuan warga

1 month ago 16

Jakarta (ANTARA) - Mantan narapidana terorisme (napiter) Iskandar alias Abu Qutaibah alias Guru Kendo alias Alex mengungkapkan kemenangan Hayat Tahrir Al-sham (HTS) di Suriah bukan berkat kerja keras mujahidin khilafah saja melainkan karena bersatunya warga Suriah yang majemuk.

Iskandar menilai bahwa saat ini di Suriah banyak faksi-faksi yang juga sedang berjuang melawan pemerintahan rezim Bashar Al-Assad.

Mereka yang berjuang bersama HTS merupakan kalangan masyarakat lintas etnis dan kelompok agama yang ada di Suriah.

Bersatunya kalangan masyarakat lintas etnis dan agama terjadi karena banyak yang menjadi korban rezim Bashar Al-Assad, salah satunya kelompok Kristen Ortodoks.

“HTS ini tidak terbentuk secara langsung, melalui proses-proses yang sangat panjang, maka terbentuk kelompok HTS. Kelompok HTS terdiri dari berbagai macam kelompok perjuangan yang ada di Suriah,” ujar Iskandar dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA, Jumat.

Iskandar yang aktif menjadi pembicara dalam pencegahan ekstremisme, dan radikal terorisme itu menjelaskan bahwa kondisi yang terjadi di Suriah membuat kelompok HTS menjadi cukup moderat, dan mengakomodir kelompok atau agama lain.

Menurut dia, HTS mendapatkan dukungan dari masyarakat Suriah karena memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintah diktator dan kejam, yaitu Bashar al-Assad.

Dia menilai hal itu juga dibuktikan dengan munculnya negara negara lain yang mulai menjalin hubungan diplomatik dengan pemerintahan baru di Suriah, seperti Inggris, Amerika, Qatar, dan Turki.

Namun Iskandar meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan munculnya isu propaganda yang berpotensi memperluas konflik di Suriah. Hal tersebut kerap terjadi dan tidak jarang berhasil menghasut masyarakat Indonesia dalam pusaran informasi yang sesat.

“Tetapi bisa saja bahwa kelompok-kelompok ekstrem ini memanfaatkan situasi kemenangan HTS ini untuk kembali ke Suriah,” ujarnya.

Karena itu dia menilai perlu adanya forum diskusi dan seminar yang lebih banyak tentang apa yang terjadi di Suriah agar masyarakat tidak mudah sesat paham.

"Karena banyak di kalangan masyarakat yang tidak mengerti persoalan ini, dan mudah terpengaruh dengan isu-isu tentang jihad global dan pembentukan khilafah,” kata Iskandar.

"Jangan sampai narasi hijrah dan khilafah Islam di Suriah ini kembali menguat dan memperdaya masyarakat seperti munculnya ISIS,” katanya.

Baca juga: BNPT luncurkan buku seri Tercerahkan dalam Kedamaian cegah radikalisme

Baca juga: Gus Najih: Situasi Suriah bukan karena agama melaikan konflik politik

Pewarta: Walda Marison
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |