Jakarta (ANTARA) - Vitamin D telah dikenal sebagai salah satu suplemen yang mampu menjaga kesehatan karena manfaatnya menjaga sistem kekebalan tubuh, mendukung fungsi otot dan saraf, hingga mendukung kesehatan tulang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D terutama D3 pada orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung rupanya dapat mengurangi risiko serangan jantung berulang hingga setengahnya dibandingkan mereka yang tidak menerima suplementasi.
Dilaporkan Medical News Today, Minggu (9/11), penelitian ini dilakukan oleh Intermountain Health Saltlike City dan mereka memantau kadar vitamin D dalam darah para peserta serta menyesuaikan dosisnya agar mempertahankan kadar optimal selama uji coba.
Baca juga: Pakar ungkap kiat aman konsumsi vitamin D3 1000 IU per hari
Penelitian ini melibatkan sekitar 630 peserta laki-laki dengan usia rata-rata 63 tahun, mereka yang terlibat harus memenuhi kriteria pernah mengalami serangan jantung satu bulan sebelumnya.
Para peneliti secara acak memilih kelompok kontrol dan siapa yang akan menerima perawatan vitamin D3 yang ditargetkan.
Pada saat pendaftaran, 87 persen peserta memiliki kadar vitamin D yang rendah. Kadar target adalah 40 nanogram/mililiter (ng/ml), dan kadar vitamin D rata-rata adalah 27 ng/ml. Para peneliti memberikan dosis awal vitamin D3 yang tinggi sebesar 5.000 UI kepada hampir 60 persen peserta.
Baca juga: Tingkatkan kebutuhan vitamin D dengan suplemen
Para peneliti memantau kadar vitamin D3 selama uji coba untuk memastikan kadarnya tetap pada tingkat target. Jika kadar vitamin D seseorang turun di bawah itu, mereka menerima suplementasi vitamin D untuk kembali ke tingkat yang normal.
Para peneliti mencatat kejadian kardiovaskular utama selama uji coba, termasuk kematian, serangan jantung, rawat inap karena gagal jantung, dan stroke.
Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok dalam kejadian jantung secara keseluruhan, kelompok yang diberi vitamin D3 yang ditargetkan mengalami hanya setengah dari jumlah serangan jantung lanjutan dibandingkan kelompok kontrol.
Baca juga: Kekuatan vitamin D3 perbaiki kerusakan sistem kardiovaskular
Tingkat serangan jantung lanjutan adalah 3,8 persen pada kelompok uji dibandingkan dengan 7,9 persen pada kelompok kontrol.
Secara keseluruhan, meskipun hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D3 yang ditargetkan mungkin tidak mengurangi semua hasil jantung utama, suplementasi tersebut berhasil mengurangi risiko serangan jantung berulang lebih dari setengahnya.
Studi ini telah dipresentasikan dalam sesi pertemuan Asosiasi Jantung Amerika 2025 namun memang hasilnya belum dipublikasikan dalam jurnal yang ditinjau oleh rekan sejawat.
Baca juga: Kesalahan yang sering dilakukan ketika memilih suplemen vitamin D
Untuk memastikan lebih lanjut, tim peneliti berencana untuk melakukan uji klinis yang lebih besar untuk mengonfirmasi temuan ini.
Ahli Jantung Intervensi bersertifikat dan Direktur Medis Program Jantung di Memorial Care Saddleback Medical Center Cheng-Han Chen, MD, mengomentari temuan ini dan berpendapatan bahwa studi yang lebih besar tentang penelitian ini akan memberi dampak yang cukup signifikan.
Meski tidak terlibat dalam penelitian ini, ia mengingatkan vitamin D3 tidak hanya berguna untuk penderita yang pernah mengalami serangan jantung tapi juga memberi manfaat kardiovaskular yang beragam seperti "mengurangi peradangan dan menurunkan tekanan darah".
Baca juga: Penuhi asupan vitamin D harian dengan makanan
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































