Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana membenarkan bahwa dinamika politik dan situasi global menjadi faktor krusial dalam menentukan daya tarik Indonesia bagi investor asing.
“30-45 persen investor di Indonesia itu merupakan investor asing. Jadi dinamika politik dan situasi global akan menentukan,” kata Oki dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum (MIF) 2025.
Meski demikian, ia menilai saat ini fundamental perusahaan-perusahaan dalam negeri masih solid di tengah ketidakpastian global. Salah satu faktor utama yang dapat menjaga kepercayaan investor adalah growth story atau prospek pertumbuhan perusahaan-perusahaan Indonesia.
Oleh karena itu, sangat penting bagaimana perusahaan menyampaikan growth story masing-masing ke depannya. Hal ini akan menjadi alasan kuat bagi investor untuk tetap berinvestasi di Indonesia.
“Ini juga selaras dengan target pertumbuhan (ekonomi) Presiden 8 persen,” jelasnya.
Selain itu, ia menyampaikan para investor tengah mencari peluang investasi yang sejalan dengan agenda pertumbuhan ekonomi nasional.
“Jadi para investor itu sedang melihat peluang-peluang, opportunity baik itu organik atau inorganik bagi perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan agenda-agenda negara. Jadi itu yang kita lihat,” tutur Oki.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk terus memperkuat daya saing dan strategi ekspansi mereka guna menarik lebih banyak modal asing.
Adapun, total dana kelolaan para investor yang hadir pada Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 mencapai 18,65 triliun dolar AS, jauh lebih tinggi dari dana dana kelolaan investor pada MIF tahun lalu sebesar 14 triliun dolar AS.
Lebih lanjut, dari sisi makroekonomi, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menilai Indonesia berada dalam posisi yang relatif kuat di tengah perlambatan ekonomi global.
"Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid, didukung oleh kebijakan fiskal yang ekspansif, stabilitas inflasi, serta kinerja ekspor yang tetap positif di beberapa sektor unggulan. Kami juga melihat potensi perbaikan investasi seiring dengan tren pemangkasan suku bunga global," kata Andry.
Dirinya menjelaskan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara dapat menjadi katalis bagi peningkatan aliran modal ke Indonesia. Namun, tantangan dari volatilitas pasar global tetap perlu diantisipasi.
Terlepas dari tantangan global, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat. Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,03 persen, tetap kompetitif dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
Baca juga: Bank Mandiri targetkan percepatan investasi di 5 sektor lewat MIF 2025
Baca juga: Rosan meyakini vendor Apple yang minat investasi di RI akan berkembang
Baca juga: Menteri PU dorong investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025