Madani Fest 2025 hadirkan ruang kebudayaan inklusif

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Madani International Film Festival atau Madani Fest 2025 menghadirkan ruang kebudayaan inklusif yang memungkinkan komunitas-komunitas untuk menyampaikan masukan dan berbagi gagasan.

Festival yang berlangsung di Jakarta dari 8 sampai 12 Oktober 2025 itu mencakup pemutaran 95 film serta pelaksanaan 14 pertunjukan, 45 acara diskusi, dan lima lokakarya berkolaborasi dengan 31 lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi.

"Jadi ini bukan hanya festival film, tapi juga festival kebudayaan inklusif. Itu sih yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya. Kami ingin mengolaborasi antara festival film juga festival ideas," kata Direktur Festival Ahmad Rifki dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Madani Fest 2025, yang merupakan bagian dari program Citra Kawasan Pusat Kesenian Jakarta TIM, memberikan ruang kepada komunitas untuk menyampaikan masukan dan gagasan mereka dalam forum diskusi dan kelas pakar selama festival.

"Sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat Jakarta sebagai kota sinema, Madani juga membuat serial diskusi untuk menjadi masukan atau pulse brief bagi pemerintah Jakarta," kata Rifki.

Anggota dewan Madani Inayah Wahid menyampaikan, Madani Fest diharapkan bisa menjadi ruang budaya yang dapat menginspirasi transformasi dan ruang aman bagi beragam kalangan.

"Tentu saja kalau ruangannya sudah aman, dialog bisa dilakukan. Harapannya kemudian itu menjadi laboratorium untuk mengeluarkan produk-produk kebudayaan yang lain. Mengeluarkan bentuk-bentuk yang mungkin selama ini tertekan dan dia bisa keluar dengan lebih organik, dengan lebih baik," katanya.

Baca juga: Madani Fest 2025 angkat isu kemanusiaan, sorot Palestina & Plato Sahel

Madani International Film Festival (IFF) 2025 menayangkan 95 film dari setidaknya 24 negara di Taman Ismail Marzuki, Studio Epicentrum XXI, Metropole XXI, dan Universitas Bina Nusantara BINUS, Jakarta, dari 8 sampai 12 Oktober.

Film yang ditayangkan mencakup 15 film finalis Madani Shorts Film Competition, yang dipilih dari 1.711 film karya sineas dari berbagai negara.

Juri internasional yang terdiri atas Philip Cheah (Singapura), Sajid Farda (Inggris), dan Natalie Stuart (Australia) akan memilih empat pemenang dari film-film yang masuk final kompetisi.

Selain menayangkan film, Madani Fest 2025 juga mengadakan kelas pakar dan diskusi, serta 15 pertunjukan yang mencakup penampilan musisi Panji Sakti, Almamosca, pendakwah Habib Husein Ja'far Al Hadar, dan komedian Rizal van Geyzel dari Malaysia.

Madani IFF 2025 mengangkat tema "Misykat" (Ceruk Cahaya), menyoroti isu-isu kemanusiaan di Indonesia maupun dunia, termasuk genosida yang dilakukan oleh Israel pada rakyat Palestina dan dekolonisasi di Dataran Tinggi Sahel, Afrika.

Baca juga: "The Fox King" jadi pembuka Jakarta Film Week 2025

Baca juga: Kemenekraf dukung partisipasi film Indonesia di festival internasional

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |