Moskow (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta para kepala militer negara-negara Uni Eropa serta sejumlah negara lain yang berkumpul dalam pertemuan di Paris untuk menyusun rencana jaminan keamanan bagi Ukraina.
Seruan itu disampaikan Macron di tengah kemajuan negosiasi antara Kiev dan Washington, seperti dilaporkan Le Figaro mengutip pernyataan Istana Kepresiden Prancis, Elysee.
Menurut laporan pada Selasa (11/3) itu, para peserta pertemuan sepakat bahwa jaminan keamanan untuk Ukraina tidak boleh terlepas dari aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan kapabilitasnya, terutama pada saat Washington dan Moskow semakin mendekati kesepakatan.
Pada hari yang sama, delegasi Amerika Serikat (AS) dan Ukraina mengadakan pertemuan di Arab Saudi.
Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menerbitkan pernyataan bersama usai perundingan tersebut, yang menyatakan bahwa Kiev siap menerima usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama.
Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa AS akan segera melanjutkan bantuan ke Ukraina serta mencabut jeda dalam berbagi intelijen.
Presiden AS Donald Trump kemudian menyatakan harapannya bahwa Rusia akan menyetujui gencatan senjata di Ukraina.
Trump juga mengungkapkan rencananya untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas isu tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Negara-negara Eropa sambut baik hasil pembicaraan AS-Ukraina
Baca juga: Zelenskyy: Eropa bersatu wujudkan perdamaian, keamanan di Ukraina
Penerjemah: Primayanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025