Jakarta (ANTARA) - Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek menegaskan komitmen terus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melalui Apel Peringatan Bulan K3 Nasional 2025 sebagai upaya membangun budaya keselamatan yang proaktif dan berkelanjutan.
"Penerapan K3 bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kebutuhan mendasar untuk menciptakan operasional yang aman, nyaman dan andal," kata Executive Vice President (EVP) LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi di Jakarta, Senin.
Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Divisi LRT Jabodebek menggelar Apel Peringatan di halaman Kantor Divisi LRT Jabodebek.
Purnomosidi menyampaikan bahwa kegiatan itu mengusung tema "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas di KAI Group.
"Kegiatan ini mencerminkan komitmen LRT Jabodebek dalam membangun budaya keselamatan yang proaktif dan berkelanjutan," ujarnya.
Sepanjang tahun 2024, LRT Jabodebek mencatatkan zero accident atau nihil kecelakaan kerja.
Menurut dia, capaian itu merupakan hasil konsistensi dalam penerapan Program K3, termasuk perawatan rutin harian, bulanan dan tahunan pada sarana dan prasarana, inspeksi berkala, serta pelatihan keselamatan bagi seluruh pegawai.
Selain itu, LRT Jabodebek aktif mengadakan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya keselamatan kerja.
Ia menuturkan sebagai bentuk nyata komitmen keselamatan, telah dilakukan penandatanganan komitmen keselamatan bersama oleh EVP LRT Jabodebek dan VP Rolling Stock selaku Ketua K3 LRT Jabodebek.
Melalui penerapan K3 yang disiplin dan berkelanjutan, tambah Purnomosidi, pihaknya berkomitmen memberikan layanan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Sinergi dan komitmen seluruh insan LRT Jabodebek menjadi kunci dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja," ujar Mochamad Purnomosidi.
Sebagai moda transportasi otomatis, LRT Jabodebek memprioritaskan standar keselamatan tinggi dalam setiap operasionalnya. Pengawasan operasional yang ketat dan penerapan teknologi modern menjadi prioritas demi memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.
Dia menerangkan LRT Jabodebek merupakan transportasi berbasis rel tanpa masinis yang dioperasikan dengan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) berlevel Grade of Automation (GoA) 3.
Sistem CBTC memungkinkan pengoperasian kereta dan proyeksi jadwal secara otomatis yang diawasi dari pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC).
GoA 3 memungkinkan pengoperasian otomatis tanpa masinis, namun tetap menghadirkan petugas Train Attendant di dalam kereta untuk menangani kondisi darurat dan memberikan pelayanan kepada penumpang.
Dari sisi keselamatan, LRT Jabodebek dilengkapi Automatic Train Protection (ATP) yang mencegah kecepatan berlebih dan memastikan pengereman yang optimal.
"Keunggulan GoA 3 adalah pengoperasian otomatis yang meminimalkan potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan ketepatan jadwal, serta mengoptimalkan perjalanan," ucap dia,
LRT Jabodebek berkomitmen terus meningkatkan standar keselamatan melalui pengawasan operasional, perawatan berkala, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
"Dengan komitmen K3 yang kuat, LRT Jabodebek siap mewujudkan perjalanan yang aman dan berkualitas di tahun 2025," kata Purnomosidi.
Baca juga: Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B capai 42,3 persen
Baca juga: Pengguna LRT naik 132 persen tahun baru karena integrasi transportasi
Baca juga: Sambut malam tahun baru, KAI perpanjang waktu layanan LRT Jabodebek
Baca juga: LRT Sumsel menambah 8 perjalanan libur natal dan tahun baru
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025